Pendidikan

MATERI Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka Bab 8 Sehatlah Ragaku, Link Buku Smstr 1/2

Khusus pada pembelajaran di Bab 8 untuk semester 2 ini bisa melalui ringkasan sementara untuk selanjutnya melalui buku paket dalam bentuk pdf.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / sid / google
Materi Bab 7 Sehatlah Ragaku pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka. Dapatkan buku melalui link download secara lengkap 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah buku Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka dengan materi di Bab 8 Sehatlah Ragaku.

Pembelajaran ini melalui ringkasan materi dalam buku pdf.

Untuk mendapatkan materi lebih lengkap bisa didownload melalui link di sini

Terdiri dari seluruh materi sebanyak 8 Bab untuk Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka.

Seluruh soal merupakan panduan untuk belajar selama setahun.

Khusus pada pembelajaran di Bab 8 untuk semester 2 ini bisa melalui ringkasan sementara untuk selanjutnya melalui buku paket dalam bentuk pdf.

Baca juga: MATERI Buku Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka Bab 7 Asal-Usul, Link Download Buku Smtr 1/2

Bab 8
Sehatlah Ragaku

Membaca
Bacalah cerita “Garuk-Garuk” di bawah ini dengan nyaring secara bergantian.
Perhatikan intonasi saat kamu membaca.
Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait cerita ini.

Garuk-Garuk
Bermain atau belajar bersama di rumah Pahmi itu menyenangkan. Rumahnya luas, bentuknya meniru rumah Baloy, rumah adat Kalimantan Utara. Bagi Kidul, bermain di rumah Pahmi berarti dia terbebas dari Kak Asih yang cerewet
menyuruhnya mandi. Kidul tidak suka mandi, itu sudah bukan rahasia lagi. 

Selain terbebas dari Kak Asih, di rumah Pahmi juga banyak makanan. Ibu Pahmi selalu menyuguhi mereka buah dan penganan khas Malinau ataupun dari luar daerah. Siang ini mereka membaca buku ditemani kerupuk tipis. Kata
Pahmi, kerupuk ini disebut rempeyek dan makhluk kecil-kecil di atasnya itu adalah rebon, atau disebut juga udang papai. Kidul suka sekali. Tiap sebentar tangannya meraih stoples berisi kerupuk itu.

“Dul, aku lihat tanganmu lebih sering memegang rempeyek daripada
membalik halaman buku,” goda Sagoy.

Kidul hanya meringis. Tangan kanannya memegang rempeyek. Tangan kirinya menggaruk tangan kanan. Habis itu rempeyek pindah ke tangan kiri, tangan kanan menggaruk tangan kiri. Kedua tangannya terlihat memerah.
“Aduh, banyak nyamuk,” seru Kidul.

“Mana ada nyamuk?” kata Pahmi. “Buktinya aku dan Sagoy baik-baik saja.” “Makanya, rajin-rajinlah kau mandi,” kata Sagoy. “Kapan kau terakhir mandi?”

“Ah, bosan, gerakannya begitu-begitu saja,” sahut Kidul sambil mengingatingat kapan dia terakhir mandi. Dua hari lalu? Tiga hari lalu? Menurut Kidul kalau sedang libur tidak perlu mandi.

Namun, gatal-gatal di tubuh Kidul terus bertambah. Sekarang lehernya juga terasa gatal. Tangannya kini malah lebih sering menggaruk daripada memegang rempeyek. Karena Sagoy dan Pahmi makin sering meledeknya, Kidul memutuskan untuk pulang saja. Ibu Pahmi membungkuskan rempeyek untuk dibawanya pulang. Kidul tersenyum lebar menyambut bungkusan itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved