Jadi Khatib Shalat Jumat di Masjid Agung Oesman Al Khair, Alfian Ajak Jaga & Rawat Bersama KKU

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap umat dengan menjadi khatib dalam Shalat Jumat di Masjid Agung Oesman Al Khair Sukadana, Jumat 26 Juli 2024.

Dalam khutbahnya, Alfian menyampaikan pesan yang sarat makna dan motivasi bagi seluruh jamaah yang hadir.

Alfian mengingatkan bahwa dunia tidak selalu indah seperti yang diharapkan.

"Dunia ini tak selalu manis seperti buah durian dan tak selalu halus seperti wajah dalam perawatan. Dunia ini terkadang dihiasi dengan senandung hambatan cobaan. Semua itu dihadirkan untuk menguji seberapa kuat semangat dan perjuangan kita," ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya rasa syukur dalam menghadapi segala cobaan.

"Dari semua yang kita hadapi dalam kehidupan kita ini, hanya ucapan dan rasa syukur alhamdulillah," ujarnya.

Melalui mimbar yang terhormat, Alfian mengajak para jamaah untuk merenungkan potensi yang dimiliki Kabupaten Kayong Utara.

"Daerah kita yang tercinta ini memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Daratan, lautan, dan udara di Kayong Utara begitu indah. Orang-orang berilmu, orang berkemampuan, bermental pejuang begitu banyak, hanya saja mereka masih bertebaran," kata Alfian.

• Tingkatkan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah Kayong Utara

Ia menambahkan bahwa jika potensi ini bisa disatukan dan dikerjasamakan, maka akan terjadi ledakan prestasi yang tak pernah terbayangkan.

"Allah SWT tidak menuntut kita untuk berbuat sebanyak-banyaknya, tetapi Allah SWT menuntut kita untuk berbuat sebaik-baiknya. Jika hal itu kita bisa buktikan dengan karya nyata, maka benar akan terjadi ledakan prestasi di daerah yang kita cintai ini," jelasnya.

Dalam penutup khutbahnya, Alfian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing.

"Mari kita jaga dan rawat bersama karena Kayong Utara milik kita semua. Sebagai aparat pemerintah, sebagai pegawai/ASN, sebagai petani, sebagai nelayan, sebagai pedagang, sebagai karyawan, sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta sebagai aparat penegak hukum," pungkasnya. (*)