MotoGP

Sombongnya Bos Ducati di Puncak Klasemen MotoGP 2024, Kini Remehkan Yamaha dan Honda

Berada di puncak Klasemen MotoGP 2024 membuat tim Ducati jemawa dan menyebut Yamaha dan Honda harus bekerja keras untuk bisa bersaing.

Editor: Rizky Zulham
Dok. AFP
General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna bersama pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia. Sombongnya Bos Ducati di Puncak Klasemen MotoGP 2024, Kini Remehkan Yamaha dan Honda. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berada di puncak Klasemen MotoGP 2024 membuat tim Ducati jemawa dan menyebut Yamaha dan Honda harus bekerja keras untuk bisa bersaing.

Hal itu terlihat dari perolehan poin pembalap seperti Francesco Bagnaia, Jorge Martin dan Marc Marqeuz yang mendominasi puncak Klasemen MotoGP 2024.

Tak hanya itu, Ducati juga memuncaki Klasemen MotoGP 2024 dari sis konstruktor tim.

Hal itu diungkap oleh General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna.

Menurutnya Honda dan Yamaha akan butuh waktu paling tidak 2 tahun untuk kembali ke jalan kejayaan di MotoGP.

Situasi bak roda berputar sedang menyelimuti persaingan MotoGP.

Ducati sekarnag menjadi tim terbaik di grid yang mendominasi MotoGP dalam tiga tahun terakhir.

Hasil MotoGP Inggris 2024 Live Trans7 Lengkap Klasemen MotoGP 2024 Terbaru Hari Ini, Petaka Marquez

Sedangkan dua raksasa pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, sedang terseok-seok.

Hasil-hasil balapan para pembalap motor Desmosedici GP sangat kontras dengan penunggang RC213V atau M1.

Baca Juga: Setelah Sukses Bawa Pramac, Manajer Yamaha Indikasikan Firasat Baik

Apalagi pembalap Honda yang sering tercecer di posisi paling buncit alias terakhir.

Situasi tersebut seolah sedang menjadi kebalikan dari apa yang dialami Ducati pada masa lalu.

Ducati dulu masih terus-menerus berada di bawah Honda dan Yamaha, bahkan untuk mengejar gelar juara dunia saja susah menembus dominasi dua pabrikan Negeri Matahari Terbit itu.

Menurut Gigi Dall'Igna selaku General Manager Ducati yang telah mengamati situasinya sejak lama, apa yang sekarang dialami Honda dan Yamaha kemungkinan karena ketidaksadaran mereka sendiri.

Ya, insinyur cerdas asal Italia itu menyebut bahwa Honda dan Yamaha terlalu terlena dengan kesuksesan mereka selama berpuluh-puluh tahun di MotoGP.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved