Khanzanah Islam

HUKUM Puasa 1 Muharram 1446 H Bertepatan Minggu 7 Juli 2024, Amalan Tahun Baru Islam

Pada Bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti berpuasa. Banyak narasi yang beredar tentang amalan sunnah sambut Tahun

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Endro
Simak Dalil tentang puasa 1 Muharram 1446 H, Lengkap Niat Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1446 H. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak narasi yang beredar tentang amalan sunnah sambut Tahun Baru Islam.

Sebagaimana informasi bahwa 1 Muharram 1446 H akan tiba pada Minggu 7 Juli 2024.

Bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam.

Pada Bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti berpuasa.

Pertanyaannya, bolehkah berpuasa di Tahun Baru Islam 1 Muharram atau puasa pada akhir tahun dan awal tahun?

DALIL dan Niat Puasa Tasua serta Asyura di Bulan Muharram 1446 H Amalan Sambut Tahun Baru Islam

Hal ini berkaitan dengan beredarnya riwayat, "Barang siapa berpuasa akhir tahun yaitu 30 Dzulhijjah dan digabung dengan 1 Muharram, maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun."

Sebagai mana penjelasan dari dai kondang, Buya Yahya, ada sejumlah riwayat yang tidak benar disusupkan dan justru dipegangi oleh Umat Islam.

Termasuk dalil tentang puasa di akhir tahun dan awal tahun.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah itu menegaskan, riwayat tersebut bohong alias tidak benar.

"Ini jelas bohong riwayat tersebut. Wong akhir-awal tahun ada pada zaman Umar bin Khattab, bukan pada zaman Nabi."

"Yang mencetuskan awal tahun baru, khalifah Umar bin Khattab," kata dia dalam sebuah ceramah dilansir dari YouTube Al-Bahjah TV.

Untuk amalan puasa saat bulan Muharram, lanjut Buya Yahya, lebih baik berpegangan pada hadits yang shahih.

Hadits tersebut berbunyi: Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

RESMI! Timnas Indonesia Raih Peringkat 3 Untuk Ketiga Kalinya Piala AFF U16 2024

"Ini sudah cukup, nggak usah pakai riwayat-riwayat palsu, riwayat aneh. Masalah puasa akhir tahun, awal tahun nggak dibenarkan," tegas dia.

Buya Yahya pun lebih menyarankan, agar umat Islam menjalankan puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram.

Akan lebih baik juga berpuasa pada tanggal 9 atau 11 Muharram.

"Untung-untungnya, 9, 10, dan 11 (Muharram). Biar dapat pahala double-double. Biar tiga hari dalam satu bulan istimewa," kata Buya Yahya.

Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"

Artinya : Saya niat puasa Tasu'a sunnah karena Allah Ta'ala

Puasa Tasu'a untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja yaitu dilakukan pada tanggal 9 Muharram 1446 H atau Senin 15 Juli 2024

Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"

Artinya : Saya niat puasa di haru Asyura sunnah karena Allah Ta'ala

Di dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharram jatuh pada Selasa 16 Juli 2024. (*)

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved