Pj Bupati Mempawah Sidak Perusahaan Peternakan Ayam dan Pabrik Penggilingan Padi di Sungai Pinyuh

“Melalui sidak ini, kita ingin memastikan dan melihat perkembangan upaya sektor riil salah satunya PT Ciomas di bidang peternakan ayam. Aktivitas peru

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM MEMPAWAH
Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail memimpin sidak perusahaan peternakan ayam dan pabrik penggilingan padi di Kecamatan Sungai Pinyuh, untuk mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi para pengusaha, Kamis 13 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail memimpin sidak perusahaan peternakan ayam dan pabrik penggilingan padi di Kecamatan Sungai Pinyuh, untuk mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi para pengusaha.

Lokasi pertama yang didatangi Pj Bupati dan rombongan yakni PT Ciomas di Desa Bakau Besar Darat, Kecamatan Sungai Pinyuh.

Di lokasi tersebut, Pj Bupati Mempawah Ismail melihat langsung aktivitas peternakan ayam boiler.

“Melalui sidak ini, kita ingin memastikan dan melihat perkembangan upaya sektor riil salah satunya PT Ciomas di bidang peternakan ayam. Aktivitas perusahaan berjalan dengan baik dan lancar,” kata Ismail, Jumat 14 Juni 2024.

Masih di PT Ciomas, Ismail memastikan aktivitas perusahaan peternakan itu tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Pj Sekda Mempawah Hadiri Penyaluran Insentif Guru Ngaji, Kader Posyandu, dan Guru PAUD di Antibar

“Alhamdulillah, dampak dari aktivitas perusahaan tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat. Karena, limbahnya sudah dikelola secara professional sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Kita berharap perusahaan terus beroperasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Pj Bupati dan rombongan menuju ke pabrik penggilingan padi di Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh. Di pabrik ini, Pj Bupati mendapati gabah yang masuk ke pabrik penggilingan semakin berkurang.

“Gabah yang masuk ke penggilingan ini semakin berkurang. Karena, gabah dari petani semakin sedikit. Sebab, produksi padi menurun,” ungkapnya.

Menurut Ismail, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya produksi pertanian. Yakni, petani gagal panen, maraknya alih fungsi lahan pertanian, cuaca, hingga kendala-kendala teknis yang menyebabkan produksi padi menurun.

“Kedepan, Dinas Pertanian mesti dapat mencari solusi agar panen padi bisa meningkat dengan hasil yang memuaskan. Petani perlu diberikan edukasi dan dibimbing agar bisa memaksimalkan pengelolaan lahan pertanian untuk menghasilkan produksi yang lebih baik lagi,” harapnya.

Sebab, sambung Ismail, jika produksi gabah kembali meningkat maka akan berdampak positif terhadap aktivitas pabrik penggilingan padi di Kabupaten Mempawah.

“Jika produksi pertanian terus menurun otomatis gabah yang masuk ke penggilingan semakin sedikit. Apabila kondisi ini tidak diperbaiki maka pabrik penggilingan bisa tutup,” tutupnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved