Idul Adha

WASPADA! Lima Modus Penipuan Penjualan Hewan Kurban Terbaru Lewat Online Cek Disini

Pembelian offline konsumen bisa datang dan mengecek langsung fisik hewan kurban yang akan dibeli. Berbeda dengan metode pembelian secara online.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Waspada! Kenali 5 Ciri Modus Penipuan Penjualan Hewan Kurban Lewat Online. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lebaran Haji Idul Adha 2024 sebentar lagi tiba tepatnya pada Senin 17 Juni 2024.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban kian meningkat baik secara offline maupun online.

Dimana untuk pembelian offline konsumen bisa datang dan mengecek langsung fisik hewan kurban yang akan dibeli.

Berbeda dengan metode pembelian secara online yang rawan penipuan.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan 5 ciri penipuan penjualan hewan kurban secara online.

Niat Kurban Saat Idul Adha? Terdapat 5 Larangan, Salah Satunya Memotong Kuku dan Rambut!

Berikut tips untuk mengenali ciri-ciri penipuan kurban online:

- Harganya sangat murah dibandingkan dengan harga pasaran.

- Badan penyalur kurban tidak terdaftar ataupun berizin resmi.

- Meminta data pribadi seperti kode OTP (One Time Password) atau PIN.

- Tidak memiliki dokumentasi foto dan video saat proses pemilihan, penyembelihan, maupun penyaluran kurban.

- Nomor rekening tidak sama dengan identitas badan penyalur kurban.

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, kebutuhan transaksi biasanya meningkat menjelang Idul Adha seiring dengan rencana pembelian hewan kurban serta kegiatan rutin termasuk pembayaran kebutuhan sekolah.

“Karena itu, kami mengajak para nasabah untuk mengecek transaksi finansial secara berkala dan juga tidak memberikan password data pribadi, OTP kepada keluarga, oknum yang mengatasnamakan BSI maupun pihak lainnya selain diri sendiri,” kata Wisnu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 4 Juni 2024.

Para nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus kejahatan yang berkedok informasi perubahan tarif antar-bank yang diinformasikan melalui pesan WhatsApp pribadi.

Wisnu mengatakan, perseroan mengajak masyarakat khususnya nasabah BSI untuk lebih menyadari dalam menanggapi informasi ilegal yang masuk melalui pesan online ataupun telepon.

BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.

"BSI rutin mengimbau nasabah untuk mengecek saldo rekening di BSI Mobile atau cetak rekening koran secara berkala, serta mengganti kata sandi (password) kartu debit atau kartu BSI Hasanah Card dan BSI Mobile," ujar Wisnu.

BACAAN Niat Kurban Sendiri dan Sekeluarga 7 Orang, Amalan Sunnah di Bulan Dzulhijjah 1445 Hijriah

Para nasabah diminta untuk mengecek kebenaran informasi resmi BSI melalui berbagai kanal seperti BSI Call 14040, www.bankbsi.co.id, seluruh outlet BSI di seluruh Indonesia, serta media sosial BSI.

Adapun informasi terkini mengenai biaya transaksi di BSI bisa diakses secara berkala melalui www.bankbsi.co.id.

(*)

# Berita Viral

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved