Pemda Ketapang Dukung Program Optimasi Lahan

Dalam kesempatan tersebut, Sekda menyinggung mengenai optimasi lahan rawa Tahun 2024 di Kabupaten Ketapang. 

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Prokopim Setda Ketapang
Sekda Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo saat hadir dalam coffee morning di Kantor Distanakbun Ketapang, Senin 10 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Coffe Morning di Kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang, Senin 10 Juni 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda menyinggung mengenai optimasi lahan rawa Tahun 2024 di Kabupaten Ketapang

Ia juga menyampaikan program pemerintah pusat mengenai antisipasi proyeksi BMKG dampak La Nina terhadap ketahanan pangan, terutama lahan partanian. 

"Pemerintah pusat sangat perhatian khusus terhadap Kabupaten Ketapang, yang mempunyai lahan rawa terluas di Kalimantan Barat," kata Sekda.

Pimpin Apel Pagi di Halaman Distanakbun, Sekda Ketapang Ingatkan Pentingnya Tertib Administrasi

Sekda mengatakan, Pemkab Ketapang memberikan dukungan penuh terhadap program Optimasi Lahan (Oplah), yang akan dilaksanakan. 

Artinya program ini sangat serius sehingga menjadi atensi Pemda Ketapang

“Oleh karena itu, saya minta kepada Kadis Pertanian dan seluruh jajaran, supaya serius dan bahu-membahu dalam mensukseskan program ini,” tegasnya . 

Sekda juga mengatakan bahwa pogram Oplah tersebut, sudah dua kali dirapatkan di tingkat provinsi dan dihadiri oleh Pj Gubernur, Kodam, Kapolda dan Kejaksaan.

“Artinya ini sangat serius, oleh karena itu kemarin kita juga diundang di Kodim untuk membicarakan beberapa hal terkait secara teknis untuk menindaklanjuti poin -poin yang telah diperintahkan oleh Pangdam untuk dilakukan di jajaran kita," terangnya.

Jelang Muscab ke-VII HIPMI Ketapang, Citra Harap Pemimpin Selanjutnya Jadikan HIPMI Bermanfaat

Oleh karean itu, Sekda berharap apa yang bisa dilakukan oleh Pemda, bisa sesuai dengan harapan pemerintah pusat, yang disampaikan oleh menteri melalui video call. 

“Ini kondisi darurat. Jadi kita jangan sampai terlambat untuk mengambil langkah. Karena kita bertanggung jawab terhadap nasib rakyat, jangan sampai darurat pangan," tegasnya.

Sekda juga mengingatkan, bahwa tahun lalu sebetulnya sudah diprediksi La Nina, tetapi Ketapang masih hujan bahkan ada banjir. 

"Sepertinya di tahun ini, iklim agak lain. Karena di bulan enam sudah mulai panas, beda prediksi sampai akhir tahun. Bahkan tahun depan akan panas berkepanjangan, sehingga berpengaruh pada lahan pertanian," ujarnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved