Bulan Suci Ramadhan 2024 Segera Berakhir, Kapan Batas Waktu Qada atau Mengganti Utang Puasa?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tidak lama lagi bulan puasa Ramadhan 2024 segera berakhir dengan ditandai Hari Raya Idul Fitri.

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 H hari ini, Selasa 9 April 2024. 

Sidang Isbat tersebut digelar untuk menentukan tanggal hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.

Berkaitan dengan hal ibadah puasa, Apabila ada dari Umat Muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun 2024 ini bisa mengganti puasa dikemudian hari.

Utang puasa Ramadhan, wajib diganti atau diqadha di hari lain.

Akan tetapi akan lebih baik memang langsung diganti setelah syawal.

Namun apabila belum  belum membayar utang hingga menjelang Ramadhan tahun berikut tiba.

Bisa menggantikan puasa pada saat bulan Syaban tiba. 

Artinya masih bisa menggantikan puasa di tahun depan sebelum Ramadhan berikutnya. 

Untuk itu perlu mengetahui kapan waktu terakhir membayar puasa Ramadhan, dan bagaimana doa berpuasa pengganti atau puasa qadha.

• Hasil Sidang Isbat Digelar Malam Ini Penetapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Lebaran 2024 Besok?

Bulan Syaban merupakan waktu terakhir mengqadha puasa sebelum Ramadhan tiba.

Kapan waktu yang tepat untuk itu?

Dikutip dari NU online, tentang qadha puasa di bulan Syaban dijelaskan oleh Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan.

Bahwa tidak ada batas waktu mengganti utang puasa Ramadhan di bulan Syaban.

Namun, itu berlaku bagi orang-orang yang membatalkan puasa karena ada sebab tertentu (uzur), seperti sakit, menstruasi bagi perempuan, dan hal lain sehingga harus mengganti di bulan lain.

Mereka-mereka itu yang boleh mengqadha puasa di bulan Syaban. Karena ada Sebagian ulama yang mengharamkan qadha puasa setelah lewat Nisfu Syaban.

Hal iut, menurut Hafiz, alasannya sebagai antisipasi masuknya bulan Ramadan.

• 30 Contoh Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 2024 dalam Bahasa Inggris Lengkap Artinya

Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadan
 
Sebagai perbandingan, Melansir dari laman Kemenag.go.id, terdapat dua pendapat ulama mengenai batas waktu mengganti puasa Ramadan. 

Dua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.

Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas waktu qada puasa Ramadan adalah hingga datang puasa Ramadan berikutnya.

Artinya, berdasarkan pendapat tersebut, batas waktu mengganti utang puasa Ramadan tahun 2023 adalah paling lambat 11 Maret 2024.

Apabila pendapat ini berlaku sama, Maka waktu untuk mengganti puasa tahun ini masih bisa dilaksanakan hingga sebelum bulan syaban tahun 2025 mendatang. 

Sementara itu, menurut ulama Hanafiyah, batas waktu qada puasa Ramadan adalah tidak ada batas waktu.

Pendapat ini menyatakan, mengganti puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.

Artinya, berdasarkan pendapat ulama Hanafiyah, membayar utang puasa Ramadan 2023 dan tahun-tahun sebelumnya dapat dilakukan kapan saja selain hari-hari yang diharamkan berpuasa yaitu hari raya Idulfitri, Iduladha, dan tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.

Niat Mengganti Utang Puasa Ramadan
 
Berikut niat bayar utang puasa Ramadan dalam bahasa Arab, latin dan artinya.

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.

• Bagaimana Menjawab Ucapan Idul Fitri 1445 H Lebaran 2024 yang Baik dan Sesuai Sunnah

Tata Cara Mengganti Utang Puasa
 
Utang puasa harus dibayar atau qada sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan dan tidak harus dilaksanakan setiap hari secara berturut-turut. 

Berikut ini cara qada puasa atau mengganti puasa Ramadan

1. Membaca niat puasa sebelum fajar, atau pada malam hari sebelum melaksanakan puasa.

2. Makan sahur sebelum waktu imsyak

3. Berpuasa dengan cara tidak makan dan minum, serta menahan nafsu hingga waktu maghrib tiba.

4. Berbuka puasa pada waktu maghrib. (*)