Khazanah Islam
TATA Cara Perempuan Haid dan Nifas Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan 1445 Hijriah
Ada banyak fadilah jika melakukan ibadah di 10 malam terakhir. Apalagi di malam-malam ganjil seperti malam 21, 23, 25, 27 dan 29.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - 10 malam terakhir Ramadan merupakan momen yang paling istimewa.
Ada banyak fadilah jika melakukan ibadah di 10 malam terakhir.
Apalagi di malam-malam ganjil seperti malam 21, 23, 25, 27 dan 29.
Saat malam itu Lailatur Qadar akan turun.
Hal tersebut berdasarkan banyak keterangan dan riwayat.
• NIAT dan Bacaan Dzikir Shalat Tahajud, Amalan Menanti Lailatul Qadar Malam ke 23 Ramadan 1445 H
Kendati demikian, bagiamana jika saat 10 malam terakhir seseorang terhalan untuk beribadah.
Misalnya perempuan yang menstruasi dan nifas usai melahirkan.
Bagaimana bisa berbidah.
Pendakwah Buya Yahya mengungkap bahwa wanita yang sedang haid juga bisa mendapatkan malam lailatul qadar asalkan kita ikut menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah.
Dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV Buya Yahya menjelaskan meskipun wanita dalam keadaan haid, bukan berarti ia tidak berpeluang untuk meraih pahala.
Wanita haid tetap bisa mendapatkan lailatul qadar dengan menghidupkan malam-malam terakhir di bulan dengan melaksankan amalan tertentu.
"Hai wanita haid, jangan memperamai malam dengan ngorok (tidur), wanita haid bisa saja menghidupkan malam untuk dapat lailatul qadar," kata Buya Yahya.
Menurut Buya, orang-orang yang mendapat lailatul qadar bukan hanya orang yang suci saja, tetapi wanita haid juga berpeluang mendapatkannya.
Hanya saja bedanya, wanita haid tidak dapat melaksankan ibadah seperti shalat hingga iktikaf seperti orang suci.
"Sebab yang mendapat lailatul qadar bukan orang suci saja, wanita haid juga bisa, cuma anda bedanya tidak shalat dan anda tidak ilktikaf di masjid," sambungnya.
• KUMPULAN Ucapan Idul Fitri 2024 Bisa Dijadikan Hampers Lebaran untuk Orangtua, Sahabat dan Gebetan
Buya Yahya mengungkap, bagi wanita haid, mereka masih berpeluang mendapatkan lailatul qadar.
Caranya, hidupkan malam-malam di bulan dengan menyebut nama Allah, dzikir dan sebagainya.
"Hidupkan malam itu untuk menyebut nama Allah," tegasnya.
Kerap kali kata Buya, banyak wanita jika dalam kondisi haid, semua ibadah libur untuk dilaksanakan.
"Ada sebagian wanita itu kalau sudah haid, libur semuanya, tanpa shalat malam, tanpa zikir, kebiasaan," imbuhnya.
Padahal lebih dari itu, menurut Buya, wanita haid tetap bisa melaksanakan ibadah lain seperti berzikir, memohon ampun dan menyebut nama Allah pada malam hari.
"Sebab yang diseru bukan yang shalat saja di sepertiga malam, tapi mana yang menyebut namanku? mana yang memohon ampun? mana yang minta kepadaku dikasih, biarpun dia dalam keadaan haid," pungkas Buya Yahya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI
| Kebaikan Hari Jumat Diiringi Membaca Ayat Kursi, Dapat 5 Keutamaan Tertandingi |
|
|---|
| Anjuran Potong Kuku yang Baik Berdasarkan Hadist Nabi, Lengkap Jadwal Harinya |
|
|---|
| Antara Shalat Fajar dan Qabliyah Subuh! Satu Ibadah Sunnah Tak Pernah Ditinggalkan Nabi |
|
|---|
| Belajar Shalat Jamak dan Qashar, Syarat, Niat, dan Waktu Pelaksanaannya Lengkap |
|
|---|
| KUMPULAN Doa dari Anak untuk Kedua Orangtua Baik yang Masih Hidup dan Sudah Meninggal Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.