Breaking News

Berita Viral

Terungkap! Biang Kerok Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal Jelang Lebaran

Terungkap biang kerok, harga tiket pesawat domestik melambung tinggi saat Ramadan hingga momen Lebaran Hari Raya Idul Fitri.

Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Ilustrasi tiket pesawat. 

Selain karena nilai tikar dolar yang semakin tinggi, alasan lain tiket pesawat mahal yaitu karena dampak perang antara Rusia dan Ukraina.

Pasalnya, kata Agus, bahan baku pembuatan onderdil pesawat berasal dari Rusia, sementara pabrik pembuatan onderdil pesawat berada di dunia barat, yakni di Eropa dan Amerika.

Akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, negara barat memboikot Rusia.

Begitu juga dengan Rusia yang memboikot dunia barat dengan tidak mengirimkan bahan baku ke Amerika dan Eropa.

Langkanya spare part pesawat membuat harganya semakin mahal.

Hal ini kemudian menjadi efek domino terhadap harga tiket pesawat yang menjadi mahal.

"Itu (langkanya spare part pesawat) yang membuat persoalan tiket yang low cost di seluruh dunia sudah hampir tidak ada. Kecuali disubsidi oleh negara, jadi pasti mahal," katanya.

Maka dari itu, kata Agus, fenomena harga tiket pesawat saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, apalagi jelang Lebaran, tetapi ini juga terjadi di dunia.

Lebih lanjut disampaikan, mahalnya harga spare part pesawat kemudian berdampak terhadap pengadaan pesawat.

Di Indonesia, kata Agus, sekitar 70 persen pesawat yang beroperasi dikuasai oleh satu grup perusahaan.

"Sisanya mencari pesawat sekarang susah, apalagi pesawat (jenis) airbus," jelas Agus.

Ia melanjukan, sulitnya mencari pesawat bagi Indonesia saat ini karena Indonesia sudah tidak dipercayai lagi oleh lessor atau pemilik pesawat.

"Alasannya, kalau terjadi apa-apa, sesuai dengan Undang- Undang Cipta Kerja, pesawat tidak bisa langsung diambil, tetapi harus lewat putusan pengadilan," katanya.

Selain itu, tambah Agus, saat ini banyak maskapai yang menunggak pada lessor, sedangkan jumlah lessor di dunia paling sedikit ada sekitar lima lessor.

Hal ini membuat maskapai yang mau menyewa pesawat menjadi sulit, ditambah asuransi pesawat juga mahal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved