MotoGP

Pedro Acosta Memang Hebat atau Hanya Durian Runtuh di MotoGP Portugal 2024

Aksi pembalap debutan Pedro Acosta hingga berhasil merengkuh podium pada MotoGP Portugal 2024 menuai ragam pendapat dan komentar.

Editor: Rizky Zulham
Twitter @MotoGP
Pedro Acosta Hebat atau Hanya Durian Runtuh di MotoGP Portugal 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak komentar soal kesuksesan debut Pedro Acosta di MotoGP 2024.

Aksi pembalap debutan Pedro Acosta hingga berhasil merengkuh podium pada MotoGP Portugal 2024 menuai ragam pendapat dan komentar.

Baru memasuki ronde kedua dari MotoGP 2024, keistimewaan bakat si Bocah Ajaib sudah mulai menunjukkan sinar terang.

Pedro Acosta sukses merebut podium pertamanya di kelas MotoGP setelah finis ketiga pada balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, Minggu (24/3/2024).

Dia menjadi pembalap termuda ketiga yang mampu finis tiga besar di kelas para raja setelah Randy Mamola (1970 - 19 tahun 261 hari) dan Eduardo Salatino (1962 - 19 tahun 274 hari).

Biang Kerok Bikin Maverick Vinales Gagal Finish di MotoGP Portugal 2024

Memang, kesuksesan rider yang baru berusia 19 tahun 305 hari itu agak diwarnai keberuntungan menyusul kecelakaan yang dialami Maverick Vinales (Aprilia) pada lap terakhir.

Jatuhnya Vinales dari posisi kedua membuat Acosta yang berada dua posisi di belakangnya secara otomatis naik ke posisi tiga.

Meski begitu, menyebut hasil pembalap anyar Red Bull GASGAS Tech3 sebagai kebetulan tetap saja tidak dibenarkan.

Sebabnya, Acosta sudah melakukan banyak hal besar hanya dengan merangsek ke posisi empat sebelum mendapatkan durian runtuh.

Hanya dalam waktu tujuh lap dia mampu mengasapi dua rekan sepabrikan yaitu Brad Binder dan Jack Miller yang memperkuat tim pabrikan Red Bull KTM untuk posisi lima.

Satu putaran berselang giliran mantan Bayi Alien, Marc Marquez (Gresini Racing), yang harus rela disalip oleh titisannya sendiri.

Korban Si Hiu dari Mazarron belum berakhir karena saat balapan menyisakan lima lap dia mampu menyusul sang Juara Bertahan, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).

Apa rahasianya?

"Saya hanya merasa nyaman saat menyalip," kata Acosta seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek.com.

"Feeling di ban depan dan kepercayaan diri saat menyalip mengingatkan saya pada masa-masa saat masih di kelas Moto3 dan tahun-tahun saya di Red Bull Rookies Cup," imbuhnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved