Pj Ketua TP PKK Kalbar Jadi Orang Tua Asuh 10 Anak Stunting di Sanggau dan Kapuas Hulu
Gerakan orang tua asuh yang telah dilakukan di dua kabupaten ini, diharapkan sebagai pemicu untuk semakin banyak lagi....
Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari menjadi orang tua asuh terhadap sepuluh anak stunting di Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar.
Mendampingi kunjungan kerja Penjabat Gubernur Kalbar Harisson ke daerah, Windy selaku Pj Ketua TP PKK Kalbar pun mengambil peran nyata dalam upaya menekan angka stunting di Kalbar, dengan Gerakan menjadi Orang Tua Asuh Anak Stunting di Kabupaten Sanggau.
Windy menjelaskan bahwa terhadap 10 anak stunting ini terbagi di Kabupaten Sanggau 5 anak, dan di Kapuas Hulu 5 anak stunting. Gerakan orang tua asuh ini pun, dikatakannya akan terus digencarkan di seluruh wilayah Kalbar. Tidak hanya, Sanggau dan Kapuas Hulu saja.
Gerakan orang tua asuh yang telah dilakukan di dua kabupaten ini, diharapkan sebagai pemicu untuk semakin banyak lagi, pihak-pihak terkait yang ingin menjadi orang tua asuh anak stunting.
• Jadi Orang Tua Asuh, Windy Pantau Tumbuh Kembang 5 Anak Stunting di Sanggau
Terhadap 10 anak stunting ini akan didampingi dan dipantau tumbuh kembangnya selama tiga bulan kedepan, oleh tim petugas kesehatan, kader posyandu dan juga orang tua asuh yang diwakili oleh TP PKK Kabupaten Sanggau dan Kapuas Hulu.
“Jadi anak-anak ini akan dipantau juga tumbuh kembangnya oleh dokter terkait, dan kader posyandu disini, hingga PKK Kabupaten Sanggau dan Kapuas Hulu, yang akan ikut terlibat selama tiga bulan kedepan,” ujar Windy.
Biasanya dalam waktu dua minggu sekali, dikatakan Windy anak-anak ini akan dimonitoring lagi perkembangannya, sambil para orang tua asuh ini turun memberikan bantuan lanjutan.
Dalam momentum itu, Windy juga turut menyerahkan bantuan kepada anak asuh stunting. Dikatakannya, ada beberapa skema yang telah ditentukan ketika menjadi orang tua asuh anak stunting.
Diantaranya, dengan memberikan bantuan berupa uang tunai. Dengan perhitungan untuk makan tiga kali sehari, dengan satu porsi makan seharga Rp 25 ribu.
Lalu , bisa memberikan bantuan berupa bahan yang bisa diolah sebagai menu Mpasi, mulai dari beras, telur, minyak goreng, dan lainnya.
Lewat Gerakan sebagai orang tua asuh anak stunting ini, Windy juga turut mengajak TP PKK se-Kalbar, pejabat kabupaten kota untuk dapat melakukan hal serupa, begitu juga dengan pihak lainnya.
“Jadi lewat Gerakan Orang Tua Asuh Anak stunting ini, kita bisa benar - benar mengawasi perkembangan dan pertumbuhan mereka, terutama pola asuh dan pemberian makan,” ujarnya.
Dalam momentum itu, Windy yang juga sebagai Pembina Posyandu Tingkat Provinsi Kalbar, yang mana dalam setiap kunjungan ke posyandu selalu menekankan tiga komponen penting dalam menu mpasi.
Adapun tiga komponen penting yang harus terkandung didalam satu mangkok MPASI. Pertama yakni karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu kedua protein hewani dari ikan serta ketiga lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.
“Jadi ibu-ibu jangan sampai lupa, bahwa komponen penting yang harus ada dalam tiap mangkok MPASI baduta yakni mengandung Karbohidrat, Protein Hewani, dan Lemak,”pungkasnya.
Bangun Jembatan hingga Perbaikan Jalan, Gubernur Ria Norsan Kebut Infrastruktur di Hulu Kalbar |
![]() |
---|
Beberapa Kades Bermasalah, DPMD Kapuas Hulu Ingatkan Kelola DD untuk Kepentingan Masyarakat |
![]() |
---|
Polsek Jongkong dan Warga Laksanakan Sholat Ghaib untuk Almarhum Alfan Kurniawan |
![]() |
---|
Kejari Kapuas Hulu Bersholawat dan Berdoa Bersama Forkompinda dan Anak Pondok Pesantren |
![]() |
---|
Polsek Toba Verifikasi Tujuh Titik Hotspot, Tiba di Lapangan Api Sudah Padam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.