MATERI Soal Tugas PAI Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 257 Tradisi Islam di Nusantara dan Jawaban

Pastikan mempelajarinya dengan seksama setelah membaca seluruh materi pada Bab 12 dalam menghadapi ujian sekolah semester 2.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase Tribunpontianak.co.id / sid / google
Soal ujian sekolah PAI Kelas 9 SMP. Pembahasan soal yang disertai kunci jawaban untuk menambah wawasan siswa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut soal-soal pada buku pelajaran PAI Kelas 9 Kurikulum Merdeka.

Soal ini merupakan soal tugas yang ada di halaman buku PAI Kurikulum Merdeka halaman 257.

Membahas mengenai Tradisi Islam di Nusantara di Bab 12.

Maka dari itu mempelajarinya bisa lebih di padatkan lagi dengan belajar langsung membahas soal pada artikel ini.

Pastikan mempelajarinya dengan seksama setelah membaca seluruh materi pada Bab 12.

Terdapat 5 soal uraian yang harus dikerjakan dan pada artikel ini sudah dilengkapi dengan jawabannya.

Sebagai gambaran dan referensi dalam belajar dan menghadapi ujian sekolah nanti.

Baca juga: 10 Soal Tugas dan Jawaban Pilihan Ganda PAI Kelas 7 Buku Kurikulum Merdeka Hal 145-148 Semester 2

Soal Tugas PAI Kelas 9 Halaman 257 Bab 12 Tentang Tradisi Islam di Nusantara

1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budaya masyarakat Indonesia sebelum Islam!

Jawaban :

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha memiliki jejak yang signifikan dalam budaya masyarakat Indonesia sebelum Islam. Beberapa contoh pengaruh tersebut antara lain:

- Sistem Kepercayaan dan Agama
- Arsitektur dan Seni Bangunan
- Bahasa dan Sastra
- Sistem Pemerintahan
- Sistem Kalender yaitu kalender saka yang memiliki akar dari kelander Hindu
- Tata Krama dan Etika

2. Apa yang kamu ketahui tentang tradisi Rabu Kasan?

Jawaban :

Tradisi Rabu Kasan adalah salah satu tradisi yang berkaitan dengan budaya Jawa, khususnya di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia.

Rabu Kasan dilaksanakan setiap hari Rabu pada bulan Javanese calendar "Kasan" atau "Karo".

Tradisi ini bersifat lokal dan memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kental dengan pelaksanaan ritual dalam suatu acara.


3. Sebutkan tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya!

Jawaban :

Dalam memandang sebuah budaya, Islam mengajarkan beberapa prinsip yang dapat membimbing umatnya dalam berinteraksi dengan budaya-budaya yang beragam. Beberapa prinsip tersebut antara lain:

1. Tauhid (Esa dan Satu-satunya Tuhan):

Prinsip tauhid mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk budaya, harus dilihat sebagai bagian dari ciptaan Allah. Tidak ada tuhan selain Allah, dan segala bentuk kebudayaan seharusnya tidak menyimpang dari prinsip-prinsip tauhid.

2. Adil dan Keadilan (Al-'Adl):

Islam menekankan prinsip adil dan keadilan dalam bersikap terhadap budaya. Umat Islam diajarkan untuk bersikap adil terhadap budaya lain, tidak memandang rendah atau merendahkan, dan menghormati hak-hak setiap individu dan kelompok dalam berbagai budaya.

3. Hikmah (Kebijaksanaan):

Prinsip hikmah mengajarkan umat Islam untuk memiliki sikap bijaksana dalam berinteraksi dengan budaya. Islam mendorong umatnya untuk memahami nilai-nilai positif dalam budaya tanpa mengabaikan prinsip-prinsip agama. Ketika berinteraksi dengan budaya lain, umat Islam diingatkan untuk memilih jalan yang penuh hikmah dan tidak merugikan nilai-nilai keimanan.

4. Bagaimana gambaran pelaksanaan Tabot di Bengkulu?

Jawaban :

Tabot adalah tradisi unik yang umumnya diadakan di Bengkulu untuk memperingati Asyura, suatu peristiwa penting dalam Islam.

Pelaksanaan Tabot biasanya meliput rangkaian kegiatan ritual dan doa yang ditutup dengan kegiatan Tahlilan dalam Islam.

5. Ceritakan sejarah Grebeg Besar di Demak!

Jawaban :

Grebeg Besar di Demak adalah salah satu tradisi budaya yang berlangsung setiap tahunnya di kota Demak, Jawa Tengah, Indonesia.

Tradisi ini memiliki sejarah yang kaya, terutama terkait dengan masa kejayaan Kesultanan Demak pada abad ke-15. Berikut adalah cerita sejarah Grebeg Besar di Demak:

Latar belakang sejarah terjadi pada masa Pemerintahan Raden Patah.

Grebeg Besar memiliki akar sejarah pada masa pemerintahan Raden Patah, salah satu penguasa awal Kesultanan Demak pada abad ke-15.

Raden Patah adalah putra dari Brawijaya V, raja Majapahit yang terakhir.

Setelah runtuhnya Majapahit, Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak sebagai kelanjutan pemerintahan Islam di Jawa.

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW di sini

Cek berita dan artikel menarik lainnya melalui akses Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved