HUKUM Puasa Setelah Nisfu Syaban dan Amalan yang Dianjurkan hingga Ramadhan Tiba

Diterangkan oleh sejumlah ulangan hari-hari setelah Nisfu Syaban ulama menyebutnya sebagai Yaumul Syak atau hari ragu-ragu.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/Endro
Hukum puasa sunnah setelah Nisfu Syaban berdasarkan keterangan ulama. Serta amalan yang dianjurkan. 

Untuk amalan yang memang dianjurkan selama menunggu datangnya Ramadhan bisa dilakukan sebagai berikut:

Amalan Setelah Nisfu Syaban

1. Membaca Salawat

Kautamaan bulan Syaban adalah adanya perintah untuk berselawat kepada Nabi.

Perintah tersebut ada dalam QS Al-ahzab ayat 56:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُـوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (الاحزاب:)

Artinya; “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Saw. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi Saw dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”

Tulisan Sholawat

الَّلهـُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِـناَ مُحَمَّـدٍ

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad”

Artinya : “Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad”

2. Membaca Istighfar

Membaca istighfar memiliki banyak manfaat bagi setiap umat islam.

Apalagi jika membaca istighfar di waktu-waktu yang dimuliakan Allah, seperti bulan Sya’ban dan malam Nisyfu Sya’ban.

Dalam kitabnya Ma Dza Fi Sya’ban, Sayyid Muhammad bin Abbas, juga menyebutkan manfaat lain dari membaca istighfar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved