MotoGP

Nasib Luca Marini Bersama Honda di MotoGP 2024 Takkan Indah dari Ducati

Nasib Luca Marini bersama Repsol Honda di MotoGP 2024 diprediksi takkan seindah saat masih membel Tim Ducati VR46.

Editor: Rizky Zulham
HONDA RACING CORPORATION
Pembalap baru Repsol Honda, Luca Marini, menjajal versi purwarupa dari Honda RC213V dalam tes pasca-musim MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 28 November 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nasib Luca Marini bersama Repsol Honda di MotoGP 2024 diprediksi takkan seindah saat masih membel Tim Ducati VR46.

Kepindahan Luca Marini menuju Repsol Honda pada MotoGP 2024 turut mendapatkan komentar dari mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo.

Luca Marini mengungkapkan alasan hijrah dari Ducati ke Honda adalah untuk menemukan tantangan baru dalam karier balapnya.

Ya, Marini selama ini hampir menghabiskan kariernya bersama tim balap sang kakak yaitu Valentino Rossi.

Dia sudah menjalani enam musim bersama Tim VR46 sejak masih berkompetisi di kelas Moto2 pada tahun 2018.

Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez Kembali Panas di MotoGP 2024

Marini mengambil keputusan berani untuk pindah dari motor yang sudah kompetitif ke motor yang dalam beberapa musim terakhir berada di bawah standar.

Meskipun janji-janji manis sudah didapat Marini mengenai proyek Honda kedepannya.

Manager Repsol Honda, Alberto Puig, berkomitmen untuk memberikan motor yang lebih baik daripada prototipe MotoGP 2023.

Pada pengalaman pertama menjajal RC213V, Marini juga mendapatkan hasil yang tidak terlalu buruk karena berhasil berada di 10 besar pada tes MotoGP Valencia.

Kendati begitu, Lorenzo menilai keputusan Marini adalah sebuah kesalahan seorang pembalap.

"Dari sudut pandang olahraga, saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," kata Lorenzo kepada media Spanyol AS.com, mengenai kepindahan Marini.

"Saya percaya bahwa situasi putus asa Honda menciptakan peluang ekonomi dan kontrak bagi Marini, yang sulit untuk ditolaknya."

"Saya akan memprioritaskan untuk memiliki motor terbaik untuk menunjukkan potensi saya dan memenangkan kejuaraan," ujar Lorenzo.

Juara dunia MotoGP tiga kali itu lebih yakin bahwa Marini akan lebih baik tetap berada di tim Ducati VR46.

"Berganti pabrikan demi uang atau demi tantangan dengan motor yang pada prinsipnya lebih buruk dari yang Anda miliki itu rumit," ucap Lorenzo.

"Banyak pembalap yang terluka seperti ini."

"Dia sudah berusia 25 tahun dan membayangkan bahwa Honda akan menjadi motor terbaik dalam dua atau tiga musim tidaklah mudah," ujar Lorenzo.

Selain itu, Lorenzo mengungkapkan alasan yang lebih masuk akal mengapa Marini melakukan blunder dengan hijrah ke Honda.

Dia mengatakan Marini dengan posturnya yang tinggi akan bermasalah dengan RC213V.

Lorenzo memberikan perbandingan dengan dirinya saat memutuskan pindah ke Honda pada musim 2019.

Di mana itu menjadi kesalahan terbesar sepanjang kariernya hingga akhirnya pensiun.

"Dia (Marini) sangat tinggi dan Honda adalah salah satu motor terkecil di grid. Saya tidak tahu bagaimana dia bisa sampai di sana," kata Lorenzo.

"Mereka harus melakukan beberapa perubahan penting, tingginya hampir 1,90 meter. Saya 1,72 meter dan saya merasa tidak nyaman dengan kaki saya di atas motor itu."

"Sulit bagi saya untuk membayangkan Luca di atas Honda, mereka harus melakukan sesuatu," ujarnya.

Lorenzo memprediksi bahwa Marini harus siap-siap akan sering terjatuh dan terluka.

"Saya sebaliknya dalam hal kepercayaan diri di depan. Marini akan banyak berjuang, banyak jatuh. Bagi saya, dia membuat kesalahan dalam hal hasil," pungkas. Lorenzo.

Komentar Valentino Rossi

Valentino Rossi mengomentari kepindahan adiknya, Luca Marini yang akan membela Repsol Honda pada MotoGP 2024 mendatang.

Marini akan berupaya melepas bayang-bayang sang kakak, Valentino Rossi dengan hijrah menuju Repsol Honda mulai kompetisi musim depan.

Ya, rider berusia 26 tahun tersebut mengambil langkah berani dengan meninggalkan VR46 Racing Team yang merupakan milik kakaknya.

Pro dan kontra mengiringi langkah Marini menjadi pengganti Marc Marquez di tim yang memiliki sejarah panjang di MotoGP itu.

Dengan kondisi pabrikan Jepang itu pada saat ini yang sedang krisis, Marini dipandang membuat blunder untuk kariernya.

Dia meninggalkan VR46 Racing Team yang memiliki motor Ducati Desmosedici yang notabene motor terbaik di MotoGP saat ini.

Siapa sangka jika kepindahan Marini ke Honda juga disesali oleh Valentino Rossi yang merasa ini seperti kejutan baginya.

"Luca menjadi kejutan bagi kami, kami tidak mengira hal itu, saya sangat menyesal," ucap Valentino Rossi.

Peraih sembilan gelar juara dunia itu kembali mengenang sepak terjang Marini ketika memperkuat timnya selama ini.

Runner-up Moto2 musim 2020 itu dinilai tampil kompetitif dan konsisten selama berseragam VR46 Racing Team.

"Senang melihatnya bersaing di depan menjadi protagonis bersama tim saya dan motor kami," kata Rossi, dilansir dari Crash.

"Tapi dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan kursi kosong Honda di tim pabrikan mereka dengan kontrak dua musim," imbuhnya.

Lebih lanjut, The Doctor tak menampik memiliki firasat buruk akan pilihan yang diambil Marini dengan pindah ke Honda.

Menjadi penunggang RC213V bukanlah perkara mudah bagi Marini terlebih performa motor itu yang masih menyedihkan.

Firasat tersebut coba ditutupi Rossi dengan menegaskan komitmennya untuk membantu sang adik apabila membutuhkannya.

Bagaimana pun, Honda adalah Honda tim yang memiliki sejarah panjang dengan banyak gelar juara dunia dari pembalap legendaris.

"Saya adalah penggemar beratnya dan saya akan membantunya sebisa mungkin," ujar Rossi menjelaskan.

"Ini adalah pilihan yang sulit, namun Honda adalah Honda, bagi kami yang sudah berumur," tuturnya menambahkan.

Rossi juga memiliki keyakinan mantan timnya tersebut akan lepas dari situasi buruk ini dengan hak konsesi yang sudah ditangan.

Pertamina Enduro VR46 Team Optimis Duet Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi di MotoGP 2024

Dengan status konsesi, Honda memiliki ruang lebih banyak untuk mengembangkan mesin motor mereka dan perlahan menunjukkan kebangkitan.

"Mereka (Honda) dan Yamaha telah memahami tidak boleh terlalu kalah, terutama dari Ducati," ucap Rossi.

"Mereka sudah paham bahwa mereka harus meningkatkan kecepatan, kemudian tahun depan pabrikan akan mendapatkan bantuan (konsesi)."

"Marini adalah pembalap penguji yang sangat baik, kita lihat saja nanti," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved