Perdagangan Organ Manusia Jaringan Internasional-Indonesia Terungkap, Korban Dijanjikan Ratusan Juta

Sementara tersangka A berhasil terbang ke India pada 3 Desember dan EC menetap dan bekerja di India.

Editor: Jamadin
Dok. Kompas.com
Ilustrasi ginjal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.IDM MEDAN - Polisi berhasil mengungkap kasus perdagangan organ tubuh manusia jaringan Internasional Indonesia-India. Kasus perdagangan organ manusia ini ditemukan di Medan, SumatErE Utara.

Dalam kasus ini, polisi mengkap satu tersangka di bandara Internasional Kualanamu saat hendak berangkat ke India bersama calon korban yang ingin menjual ginjalnya.

Tersangka bernama Mus Mulyaji alias Aji (25) warga Medan Denai berperan sebagai penghubung antara calon korban dengan calon pembeli.

Selain itu, Polisi juga menetapkan dua orang lainnya berinisial EC, sebagai kordinator yang merupakan warga Indonesia menetap di India.

Lalu ada wanita berinisial A, warga Kota Medan sebagai pembeli ginjal milik korban bernama Reza Abdul Wahid, warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kemudian AT, orang yang diduga sebagai orang yang pertama kali dihubungi korban dan menghubungkan korban dengan tersangka AC.

Viral Sosok Bukhari di TikTok Rela Berikan Ginjal Kiri untuk Sang Istri Netizen Terenyuh

Namun demikian Polisi baru menangkap Muliadji alias Aji saat hendak terbang ke India bersama korban.

Sementara tersangka A berhasil terbang ke India pada 3 Desember dan EC menetap dan bekerja di India.

"Namun, kita memang masih melakukan pengejaran terhadap DPO yang di luar negeri,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono 8 Desember 2023.

Transaksi jual beli ginjal bermula dari media sosial, dimana korban menawarkan diri untuk menjual ginjalnya. Calon pembeli juga berada di dalam media sosial tersebut.

Kemudian tersangka Mus Mulyadi sebagai kordinator sekaligus penghubung menghubungi Reza untuk lebih lanjut.

Transaksi total dan transplantasi ginjal akan dilakukan di negara India.

Namun sebelum hal itu dilakukan, korban diminta mengecek kesehatan untuk memastikan ginjalnya sehat.

Setelah dinyatakan sehat, pada 1 Desember korban terbang dari Jakarta ke Medan melalui bandara Kualanamu.

Kemudian pada tanggal 2 Desember antara korban, calon pembeli dan tersangka yang berperan sebagai kordinator bertemu di salah satu restoran di Medan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved