Peralihan Musim El Nino ke La Nina, DKPTPHP Kabupaten Sanggau Sebut Untung dan Ruginya Bagi Petani

Nah ketika musim yang banyak hujan begini, cenderung mempengaruhi tanaman yang terkena serangan jamur dan bakteri yang agak tinggi.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hendri Chornelius
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Kubin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Kubin mengatakan bahwa memasuki Desember 2023 dan berdasarkan ramalan dari BMKG, wilayah Kalbar termasuk di Kabupaten Sanggau mulai masuk ke musim banyak hujan atau la Nina, artinya mulai meninggalkan musim kurang hujan atau El Nino.

Peralihan musim ini ada untung dan ruginya bagi petani.

"Banyak hujan dalam pemahaman disini, kami pikir karena masih kelanjutan dari el Nino bukan bearti hujan berkelebihan. Banyak hujan cukup untuk pertanaman, nah ada untung dan ruginya bagi usaha pertanian,"katanya, Selasa 28 November 2023.

Terutama lanjutnya, ketika usaha tani memerlukan banyak air maka disini untungnya. Kemudian bagi masyarakat tani atau para petani yang memerlukan kurang air, justru itu ruginya.

"Nah ketika musim yang banyak hujan begini, cenderung mempengaruhi tanaman yang terkena serangan jamur dan bakteri yang agak tinggi. Ada bakteri yang tumbuh subur ketika musim hujan banyak,"jelasnya.

Baca juga: Sekda Sanggau Buka Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pelaksanaan Pug PPRG

Selain itu, jika memasuki musim banyak hujan juga berdampak jika petani memupuk tanamannya. Misalnya ketika pagi nya menghamburkan pupuk urea atau NPK, lalu setelah itu hujan maka akan terbawa air hujan.

"Kalau bisa, kalaupun terlambat sehari dan dua hari dari jadwal dia pupuk tanaman, diharapkan agar mencari hari yang kurang hujan atau kira-kira tidak hujan. Maka waktu itulah memberi pupuk tanamannya,"ujarnya

Hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari petugas di lapangan terkait adanya hama yang menyerang padi, jagung dan sayuran lain. Dan mudah-mudahan tak ada kejadian tanaman yang terkena hama.

"Hujan banyak juga tak terlalu mempengaruhi pertumbuhan tanaman, pengalaman selama inikan ketika hujan banyak dalam jangka panjang biasanya ada serangan tikus. Kemudian musim kurang hujan agak banyak, lebih dari 3 Minggu cenderung empangau, walang sangit yang banyak,"katanya.

Oleh karenanya, Kubin mengingatkan kepada petugas di lapangan, pengurus kelompok tani, para petani untuk antisipasi. Misalnya ketika memasuki musim la Nina, antisipasi serangan tikus dan diharapkan para petani untuk cepat mengatasinya."Misalnya dengan melapangkan sekitar persawahan mereka dengan ditebas supaya tidak menjadi sarang tikus,"ujarnya.

Selain itu diingatkan kepada petani, jika ada serangan hama agar berkoordinasi dengan petugas penyuluh di lapangan, nanti baru mereka yang akan menilai apakah perlu pengendalian terhadap serangan hama penyakit itu.

"Ketika disana masih cukup tindakan preventif dari masyarakat tani saja ya silahkan mereka lakukan dengan cepat. Karena kita harapkan jangan sampai terjadi penurunan produksi sebagai dampak serangan hama yang berlebihan. Tapi jika penyerangan sudah diambang batas maka pengendalian secara kimia perlu dilakukan,"pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved