Arief Ungkap Potensi Ekspor Minyak Atsiri yang Baru Mulai Dikembangkan di Sintang

"Selama ini, Nilam ini kan ada tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, mudah-mudahan dengan di Kalimantan ini kita bisa menginisiasi hal yang baik terle

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Sustainability Manager PT Van Aroma Arief Rifali Firman. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sustainability Manager PT Van Aroma Arief Rifali Firman mengungkapkan produksi minyak atsiri dari tanaman nilam pangsa pasarnya luas di Eropa. Hal ini, menjadi peluang bagi masyarakat di Kalbar untuk membudidayankanya dan menjadi alternatif lain selain perkebunan.

"Minyak atsiri nanti akan kami ekspor ke eropa tepatnya Perancis. Di Perancis juga sudah siap dengan pembelinya. Dan sudah banyaka daerah di Indonesia ini yang sudah menanam nilam dan menghasilkan minyak atsiri," kata Arief Rifali saat menghadiri Launching PT Rempah Bumi Borneo di Sintang, Jumat 22 September 2023.

Menurut Arief, harga Nilam tinggi, itu berarti kestabilan produksi Nilam masih belum terjaga. Dengan adanya kerjasama dengan PT Rempah Bumi Borneo, kedepan muncul embrio baru sentra produksi minyak atsiri dari Kalbar.

"Selama ini, Nilam ini kan ada tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, mudah-mudahan dengan di Kalimantan ini kita bisa menginisiasi hal yang baik terlebih Kalimantan ini kan terkenal dengan isu lingkungan dan lain-lain. memang yang kita bawa itu isu keberlanjutannya, itu harapannya," harap Arief.

Melkianus Sambut Baik Adanya Budidaya Tanaman Nilam dan Pabrik Penyulingan Minyak Atsiri di Sintang

Pengembangan nilam relatif mudah. Budidaya nilam pengalaman Arief terburuk itu di Sulawesi dengan kontur dengan karakter tanah yang agak sulit. Tapi pihaknya tetap berhasil.

"Usia panen pertama diusia 6 bulan kemudian di 4 bulan selanjutnya seperti itu tapi biasanya ini tergantung pemeliharaannya ya ada yang dua kali panen langsung cabut tanam lagi. Kalau dari skala luas lahan banyak migrasi sawit dan lain-lain mudah-mudahan Nilam bisa jadi salah satu alternatif untuk konversi petani kedepannya. Untuk buyernya kitakan sebarannya ada di 50 negara kebetulan kita ada inisiasi kerjasama sistem mobility ini SIM Raise itu salah satu Mitra kita yang di Perancis, Singapura banyak juga di sana," beber Arief.

Oleh sebab itu, Arief meminta masyarakat untuk tidak ragu menanam nilam. Program yang diselenggarakan oleh PT. Rempah Bumi Borneo di Sintang ini, sangat bagus karena akan membangun pabrik, sudah bekerjasama dengan pihaknya selaku eksportir.

“Komitmen yang bisa kami berikan untuk kegiatan di Sintang ini adalah, kami akan teken kesepakatan kerjasama dengan PT Rempah Bumi Borneo. Jadi ini untuk jaminan akan berkelanjutan. Yang perlu diperhatikan dan disepakati adalaah cara kerja di sini wajib untuk memperhatikan aspek lingkungan, sosial, budaya dan transparansi. Ini harus diperhatikan," jelas Arief. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved