IPAS Kelas 5
JAWABAN IPAS Kelas 5 Pertanyaan Esensial Topik A, B dan C Halaman 42 56 62 Bab 1 Kurikulum Merdeka
Terdapat pada topik A, B dan C pada Bab 2 berjudul Harmoni dan Ekosistem.............................................
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah sejumlah latihan soal dari pertanyaan esensial pada buku IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka.
Terdapat pada topik A, B dan C pada Bab 2 berjudul Harmoni dan Ekosistem.
Seluruh soal sudah memiliki kunci jawaban yang dapat dijadikan pembelajaran.
Maka dari itu ikuti seluruh soal dengan seksama untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Terutama dalam menghadapi ujian sekolah pada semester 1 ini.
Baca juga: JAWABAN IPAS Kelas 5 Soal Esensian Topik di Bab 1 Halaman 2 11 dan 19 Buku Kurikulum Merdeka
Topik A: Memakan dan Dimakan, Halaman 42
Pertanyaan Esensial
1. Bagaimana makhluk hidup dalam satu ekosistem berkaitan satu dengan lainnya?
2. Bagaimana makhluk hidup pada suatu ekosistem mendapatkan energi?
3. Bagaimana hubungan antara tanaman dan hewan dalam satu ekosistem?
Topik B: Memakan dan Dimakan, Halaman 56
Pertanyaan Esensial
1. Bagaimana transfer energi terjadi pada suatu ekosistem?
2. Apa peran tumbuhan dalam proses transfer energi di suatu ekosistem?
Baca juga: JAWABAN IPAS Kelas 4 SD Halaman 31, Soal Uji Pemahaman Bab 1 Buku Paket IPAS Kurikulum Merdeka
Topik C: Ekosistem yang Harmonis, Halaman 62
Pertanyaan Esensial
1. Apa hubungan jaring-jaring makanan dengan keseimbangan ekosistem?
2. Apa peran manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem?
Kunci JawabanÂ
Topik A
1. Makhluk hidup dalam satu ekosistem saling berkaitan melalui berbagai cara. Hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, termasuk:
a. Hubungan Pemangsa-Mangsa: Beberapa makhluk hidup dalam ekosistem berperan sebagai pemangsa yang memakan makhluk lain, sementara yang lain menjadi mangsa. Hubungan ini penting dalam menjaga keseimbangan populasi dan mengontrol ekosistem.
b. Hubungan Simbiosis: Dalam simbiosis, dua atau lebih makhluk hidup berinteraksi satu sama lain secara dekat dalam ekosistem. Ada tiga jenis simbiosis utama: mutualisme (kedua belah pihak saling menguntungkan), parasitisme (satu pihak merugikan yang lain), dan komensalisme (satu pihak diuntungkan tanpa memberikan efek berarti pada pihak lain).
c. Hubungan Konsumen-Produsen: Produsen dalam ekosistem adalah organisme yang membuat makanan melalui fotosintesis, seperti tanaman, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Konsumen, seperti hewan herbivora dan karnivora, mengkonsumsi produsen atau konsumen lain untuk mendapatkan energi.
d. Hubungan Dekomposer: Makhluk hidup seperti bakteri dan jamur bertindak sebagai dekomposer dalam ekosistem. Mereka mengurai bahan organik mati menjadi senyawa yang lebih sederhana, yang kemudian digunakan kembali oleh produsen.
2. Makhluk hidup dalam suatu ekosistem memperoleh energi dari berbagai cara tergantung pada peran mereka dalam rantai makanan ekosistem.
Energi utama dalam ekosistem berasal dari matahari dan diproses oleh tanaman melalui proses fotosintesis.
Tanaman mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Kemudian, hewan herbivora memakan tanaman untuk mendapatkan energi dari glukosa tersebut.
Hewan karnivora kemudian memakan herbivora atau hewan lain yang telah mengkonsumsi tanaman.
Proses ini membentuk rantai makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem.
3. Hubungan antara tanaman dan hewan dalam suatu ekosistem sangat penting. Tanaman berperan sebagai produsen dalam rantai makanan karena mereka dapat menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.
Hewan, baik herbivora maupun karnivora, bergantung pada tanaman sebagai sumber makanan langsung atau tidak langsung. Tanaman juga menyediakan tempat berlindung bagi sebagian hewan dan berperan dalam siklus nutrien ekosistem.
Selain itu, tanaman dan hewan juga berinteraksi dalam berbagai bentuk simbiosis. Contohnya, tanaman dapat membentuk hubungan mutualisme dengan bakteri dalam akar mereka, di mana bakteri membantu tanaman menyerap nutrien dari tanah, sementara tanaman menyediakan makanan bagi bakteri. Beberapa hewan juga dapat membantu dalam penyerbukan tanaman, yang merupakan bagian penting dari reproduksi tanaman berbunga.
Keseluruhan, hubungan antara tanaman dan hewan dalam ekosistem membentuk jaring-jaring kehidupan yang kompleks dan saling bergantung satu sama lain.
Topik B
1. Transfer energi dalam suatu ekosistem terjadi melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Proses ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Produsen: Produsen dalam ekosistem, seperti tanaman dan alga, menghasilkan energi sendiri melalui fotosintesis. Mereka menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Ini adalah langkah awal dalam transfer energi dalam ekosistem.
b. Konsumen: Hewan herbivora adalah konsumen tingkat pertama yang memakan tumbuhan produsen untuk mendapatkan energi. Makanan yang mereka konsumsi mengandung energi yang telah disimpan dalam bentuk glukosa oleh tumbuhan.
c. Konsumen tingkat lanjut: Hewan karnivora adalah konsumen tingkat berikutnya dalam rantai makanan. Mereka memakan hewan herbivora atau hewan lain yang juga merupakan konsumen. Energi yang tersimpan dalam tubuh konsumen sebelumnya ditransfer ke tubuh konsumen tingkat lanjut.
d. Dekomposer: Makhluk hidup seperti bakteri dan jamur bertindak sebagai dekomposer. Mereka mengurai sisa-sisa organik dan bahan mati, termasuk jenazah hewan dan tumbuhan. Dalam proses dekomposisi, energi yang tersimpan dalam bahan organik mati dilepaskan kembali ke ekosistem dalam bentuk energi kimia yang lebih sederhana.
2. Peran tumbuhan dalam proses transfer energi di suatu ekosistem sangat penting. Tumbuhan adalah produsen utama dalam rantai makanan ekosistem karena mereka mampu melakukan fotosintesis.
Melalui proses ini, tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Energi ini menjadi dasar bagi seluruh rantai makanan ekosistem.
Selain itu, tumbuhan juga berperan dalam menyediakan oksigen ke atmosfer melalui fotosintesis, yang sangat diperlukan bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada oksigen untuk bernapas.
Topik C
1. Hubungan jaring-jaring makanan memiliki dampak besar pada keseimbangan ekosistem. Jaring-jaring makanan adalah gambaran kompleks tentang bagaimana energi dan nutrien mengalir melalui berbagai spesies dalam ekosistem.
Keseimbangan ekosistem bergantung pada struktur dan fungsinya.
Berikut adalah beberapa aspek hubungan antara jaring-jaring makanan dan keseimbangan ekosistem:
a. Kontrol Populasi: Jaring-jaring makanan membantu mengontrol populasi organisme dalam ekosistem. Pemangsa membantu dalam mengendalikan populasi mangsa mereka, yang jika dibiarkan tidak terkendali dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
b. Stabilitas Ekosistem: Semakin kompleks jaring-jaring makanan dalam ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Ini karena jika satu spesies mengalami penurunan populasi atau punah, spesies lain masih dapat mengambil peran dalam rantai makanan, sehingga keseimbangan tetap terjaga.
c. Efek Tumpang Tindih: Beberapa organisme dalam ekosistem dapat memiliki peran ganda dalam jaring-jaring makanan. Ini menciptakan efek tumpang tindih di mana organisme dapat berkontribusi pada lebih dari satu jalur transfer energi. Hal ini memperkuat keseimbangan ekosistem.
d. Dampak Terhadap Spesies Lain: Perubahan dalam populasi satu spesies dalam jaring-jaring makanan dapat berdampak pada spesies lainnya. Misalnya, peningkatan populasi predator dapat mengurangi populasi mangsa mereka, yang kemudian dapat memengaruhi spesies lain yang bergantung pada mangsa tersebut.
2. Manusia memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Beberapa cara di mana manusia dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem meliputi:
a. Konservasi Habitat: Manusia dapat melindungi habitat alami dan meminimalkan kerusakan ekosistem dengan tidak mengubahnya secara berlebihan, misalnya dengan menghentikan deforestasi, merusak lahan basah, atau menghancurkan habitat penting bagi spesies tertentu.
b. Pengelolaan Sumber Daya: Manusia dapat mengelola sumber daya alam seperti hutan, perikanan, dan tanah pertanian dengan cara yang berkelanjutan, sehingga populasi spesies dan ekosistem tetap seimbang.
c. Penyadaran dan Pendidikan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan dampak dari aktivitas manusia dapat membantu mengubah perilaku dan praktik yang merusak lingkungan.
d. Pengendalian Spesies Invasif: Manusia dapat mengendalikan spesies invasif yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan memakan atau bersaing dengan spesies asli.
e. Restorasi Ekosistem: Upaya restorasi ekosistem dapat dilakukan untuk memulihkan ekosistem yang telah rusak atau terdegradasi, membantu mengembalikan keseimbangan alami.
f. Praktik Pertanian dan Kehutanan Berkelanjutan: Mempraktikkan pertanian dan kehutanan berkelanjutan membantu mencegah kerusakan ekosistem dan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan.
Cek berita dan artikel lain seputar ujian sekolah kurikulum merdeka klik di sini
IPAS
esensial
Topik A
Topik B
Topik C
Harmonis dan Ekosistem
Kelas 5
kunci jawaban
Kurikulum Merdeka
soal
IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Soal IPAS Kelas 5 Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka Ujian Sekolah |
![]() |
---|
JAWABAN IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Topik A B C Halaman 162 170 178 Bab 6 Buku Paket |
![]() |
---|
JAWABAN IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka, Topik A, B, C Halaman 130 140 149 Bab 5 |
![]() |
---|
JAWABAN IPAS Kelas 5 SD Soal Topik A, B dan C Hal 108 115 120 Bab 4 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
JAWABAN IPAS Kelas 5 Pertanyaan Esensial Topik A, B dan C Halaman 80 87 95 Bab 3 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.