Meningkat Signifikan, Kasus DBD di Kalbar per September Capai 2303 Kasus dengan 27 Kasus Kematian

Pada Januari hingga Agustus 2023, jumlah kasus DBD di Kalbar tercatat sebanyak 1.306 kasus, dengan 19 anak di Kalbar telah meninggal dunia

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dr. Erna Yulianti saat memberikan keterangan terkait DBD di Kalbar,Jumat 11 Agustus 2023. Tribun Pontianak Ferryanto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tren peningkatan kasus Demam Berdarah atau DBD mengalami peningkatan sejak Februari 2023. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat mencatat hingga September 2023 kasus kesakitan akibat demam berdarah dengue (DBD) mencapai 2303 kasus.

"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Kasus Demam Berdarah dan kematian sampai dengan minggu ke 36 tahun 2023, total kasus kesakitan DBD mencapai 2.303 kasus dengan 27 kasus kematian. Ada kenaikan kasus, namun kasus meninggal tidak ada penambahan" ujarnya Erna Sabtu 16 September 2023.

Angka ini mengalami lonjakan, jika dibandingkan dengan Agustus 2023 lalu.

Pada Januari hingga Agustus 2023, jumlah kasus DBD di Kalbar tercatat sebanyak 1.306 kasus, dengan 19 anak di Kalbar telah meninggal dunia. Pada pekan ke-35 2023 penderita DBD telah mencapai 2231 kasus di seluruh Kalbar.

Sebanyak 27 orang meninggal dunia, dimana seluruhnya merupakan anak - anak usia 5 hingga 14 tahun. Dari data Januari hingga 3 September 2023, Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah tertinggi kasus DBD, dengan jumlah 580 kasus dan 4 kematian.

Baca juga: PMI Awam Bahaya Stunting, IPKB Dorong BKKBN dan KJRI MoU Sosialisasi Stunting

Lalu, Kabupaten Ketapang 405 kasus dengan 2 kematian disusul, Kabupaten Sintang 278 kasus 4 kematian. Selanjutnya, Kabupaten Mempawah 231 kasus dengan 7 kematian dan Kabupaten Kayong Utara 169 kasus dengan 1 kematian.

Kabupaten Kapuas Hulu, 120 kasus tanpa kematian. Lalu, Kabupaten Melawi meningkat menjadi 116 dengan 1 kematian, Kota Pontianak 77 kasus dengan 1 kematian.

Kabupaten Sekadau meningkat menjadi 105 kasus dengan 2 kematian dan Kabupaten Bengkayang 66 kasus dengan 1 kematian.

Kabupaten Landak 40 kasus dengan 1 kematian, Kota Singkawang 51 kasus tanpa kasus kematian dan Kabupaten Sambas 44 kasus dengan 2 kasus dan Kabupaten Sanggau 21 kasus tanpa kematian. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved