Berita Viral
Sinyal Bisnis Pertalite Segera Dihapus dan Alasan Subsidi Energi Pindah Pertamax
Sinyal keberadaan Bahan Bakar Minyak BBM Subsidi Pertalite segera dihapus hingga alasan pengalihan Susidi enegr ke Pertamax kini semakin ramai disorot
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sinyal keberadaan Bahan Bakar Minyak BBM Subsidi Pertalite segera dihapus hingga alasan pengalihan Susidi enegr ke Pertamax kini semakin ramai disorot.
Hal itu bermula dari pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya.
Yaitu soal pembahasan secara internal opsi mengalirkan subsidi ke Pertamax (RON 92) untuk meningkatkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktan lebih tinggi dan emisi lebih rendah.
Dari sisi lingkungan, Pengamat Lingkungan Hidup Universitas Indonesia, Budi Haryanto menjelaskan wacana penghapusan Pertalite dengan memberikan subsidi ke Pertamax sangat bagus bagi kualitas udara.
Sumber utama pencemar transportasi adalah emisi kendaraan akibat emisi BBM berkualitas rendah.
“Pertalite kualitasnya masih rendah, di bawah Standard Euro 2. Namun konsumsinya paling dominan dibandingkan BBM jenis lain. Sedangkan negara tetangga sudah pakai BBM standard Euro 4 dan negara maju bahkan sudah Euro 6,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu 27 Agustus 2023.
• Aturan Baru! Pertamax jadi BBM Subsidi Gantikan Pertalite
Sebagai informasi saja, semakin tinggi standar Euro yang digunakan, maka akan semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Euro IV memiliki kandungan nitrogen oksida, bagi kendaraan berbahan bakar bensin tidak melebihi 80 milligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 milligram per kilometer untuk diesel particulate matter.
Singkatnya, Euro IV merupakan bahan bakar dengan kandungan sulfur nilai maksimal 50 ppm.
Adapun BBM Pertamina yang sudah lolos emisi Euro 4 ialah Pertamax dan Pertamax Turbo. Kandungan sulfur Pertamax maksimal 500 ppm, sementara kandungan sulfur Pertamax Turbo tidak lebih dari 50 ppm.
Budi menyatakan, jika pada akhirnya penghapusan Pertalite dilakukan, seharusnya pemerintah bisa menyediakan Pertamax atau Pertamax Turbo lebih banyak.
Namun, untuk mengurangi polusi, tidak bisa hanya bertumpu pada sektor transportasi saja.
Menurutnya demi mengatasi situasi darurat kualitas udara di kota-kota besar, upaya yang bisa ditempuh ialah mengendalikan sumber pencemar secara serempak.
“Ini sangat penting untuk keberhasilan mengurangi polusi. Sektor transportasi, pembangkit PLTU dan industri manufaktur harus mengurangi emisinya serempak karena merupakan sumber utama polusi udara,” tegasnya.
Dari sisi fiskal, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menyatakan dampak menggeser kompensasi BBM Pertalite ke Pertamax tergantung pada seberapa besar yang akan ditanggung pemerintah.
• Viral Isi BBM di SPBU Harus Nominal Ganjil agar Tidak Dicurangi, Begini Kata Pertamina
AWAS Efek Ganja Ganggu Kesuburan Wanita dan Turunkan Keberhasilan Bayi Tabung |
![]() |
---|
7 Fakta Siswa TK Lukai Alat Vital Teman dengan Gunting di Sekolah 2025 |
![]() |
---|
Kebijakan Menkeu Purbaya Guyur Rp 200 triliun ke Bank BUMN Disorot, Ini Potensi Sisi Buruknya |
![]() |
---|
GADUH Plintat Plintut KPU Batalkan Keputusan No 731 Tahun 2025 Tentang Pembatasan Dokumen Capres |
![]() |
---|
Nasib SPBU Shell di Tengah Fenomena Kelangkaan Pasokan Bensin di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.