Implementasi Layanan 5G Cocok Untuk Smart City

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Telkomsel secara resmi meluncurkan layanan Telkomsel 5G pada Mei 2021 silam. Namun, Telkomsel mengakui pembangunan infrastruktur jaringan 5G disebut tak bisa cuma demi gaya-gayaan akan tetapi lebih ke segmen B2B.

Vice President Consumer Sales Telkomsel Area Pamasuka, Mirza Budiwan, mengatakan sejak lama, berbagai pihak mendorong penggelaran 5G yang lebih luas.

Akan tetapi pihaknya melakukan penerapan 5G lebih berasaskan kebutuhan.

“5G itu kan hadir sebenarnya untuk memudahkan. Tapi saat ini, Telkomsel bersama beberapa operator di dunia terus mencari ini cocoknya buat aplikasi apa saja.

Hari ini kan paling banyak yang dipakai YouTube dan chat, kalau diberi 5G maka cepat habis (kuota internet) tentu itu sayang sekali.

Baca juga: Persyaratan untuk Mendapatkan Layanan 5G Telkomsel

Jika ditanya kapan 5G hadir di Kalbar? kita masih develop, jadi misalkan Pemda Kalbar mau bikin smart city, contohnya ketika suhu udara panas lalu dipakai teknologi yang otomotasi air bisa disemprotkan. Atau tempat sampah diseluruh kota dibikin otomatis.

Kita sesuaikan dengan kebutuhan yang cocok, jangan sampai asal kita bangun 5G dan dan tidak dipakai sayang sekali karena tidak sesuai dengan aplikasinya,” jelasnya.

Mirza Budiwan menjelaskan implementasi kehadiran teknologi 5G telkomsel sudah dimanfaatkan untuk aktivitas pertambangan. Jaringan 5G Telkomsel sendiri sudah sampai ke Freeport untuk aktivitas smart mining.

Teknologi 5G mining merupakan hasil kerja sama antara PT Freeport Indonesia bersama Telkomsel.

Jaringan 5G Telkomsel sangat stabil untuk mendukung aktivitas smart mining.

Penerapan teknologi ini bisa mendukung sistem kendali jarak jauh, otomatisasi pekerjaan, dan peningkatan keselamatan kerja.