Aktivitas Belajar Mengajar di Kubu Raya Secara Daring, Seiring Adanya Kabut Asap yang Semakin Meluas

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menetapkan aktivitas belajar mengajar di Kubu Raya akan dilakukan secara daring. 

Editor: Peggy Dania
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Tri Pandito Wibowo
Sejumlah petugas dari berbagai instansi terkait sedang melakukan upaya pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Minggu Sore, 13 Agustus 2023. Jarak sumber air dan kepulan asap menjadi kendala Tim Gabungan dalam melakukan upaya pemadaman api Karhutla. TRIBUN PONTIANAK/TRI PANDITO WIBOWO 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Melihat semakin tidak sehatnya kualitas udara di Kubu Raya yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menetapkan aktivitas belajar mengajar di Kubu Raya akan dilakukan secara Daring

Adapun aktiviitas belajar mengajar tersebut diberlakukan selama 3 hari yakni 16-19 Agustus 2023.

“Mengacu pada hasil pemantauan BMKG Kalimantan Barat pada 14 Agustus 2023 tentang kabut asap yang sudah mencapai level tidak sehat, maka untuk menjaga kemungkinan terjadi hal-hal terkait kesehatan, maka mulai besok, 16-19 Agustus 2023" Ucap Bupati Muda, Selasa 15 Agustus 2023 dikutip dari Tribunpontianak.co.id

Untuk pelajar yang nantinya melaksanakan proses belajar mengajar secara Daring tersebut mulai dari TK/PAUD, SD, dan SMP. 

“Selama proses belajar Daring ini, tentunya kami berharap peran orang tua untuk turut memantau aktivitas belajar anak di rumah masing-masing secara Daring,” pungkas Muda.

Kalbar Populer Hari Ini: 3 Hektare Lahan di Singkawang Terbakar, 121 Kades di Ketapang Akan Dilantik

Sebelumnya diketahui bahwa Kebakaran lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat semakin meluas.

Lahan gambut yang terbakar menyebar di enam kecamatan, seperti kecamatan Sungai Kakap, Sungai Raya, Rasau Jaya, Batu Ampar, Ambawang dan Kuala Mandor B.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, tercatat 361 titik panas di Kubu Raya. Sementara lahan gambut yang terbakar diperkirakan mencapai total 1.481 hektare (ha).

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat mengutarakan, pihaknya mengerahkan 442 personel untuk pemadaman titik api di Kubu Raya.

"Kami melakukan upaya-upaya preemtif hingga represif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Pemadaman karhutla ini kita fokuskan di Mekar Sari, Madu Sari dan Kuala II yang masuk di wilayah Sungai Raya dan Sungai Kakap," kata Arief, Senin 14 Agustus 2023. 

Arief menjelaskan, pihaknya membangun posko-posko pengamanan. Pasalnya, dampak kebakaran lahan ini mengganggu aktivitas sosial maupun ekonomi.

"Kita minta masyarakat yang bercocok tanam di musim kemarau ini tidak dengan cara membakar, karena berdampak tidak hanya kesehatan, lingkungan dan perekonomian. Kami imbau untuk tetap menjaga lingkungan," paparnya.

Arief menambahkan, puncak kebakaran lahan gambut di Kubu Raya terjadi di pekan kedua Agustus 2023. Seiring dengan situasi cuaca panas dan kemarau yang melanda.

Upaya pemadaman titik api terus dilakukan dari pagi hingga malam hari. Namun belum berefek. Api masih terus muncul akibat hembusan angin kencang dan kondisi kering.

"Di lapangan, petugas harus berjibaku dengan kondisi medan yang sulit dan minimnya sumber air. Selain memang jauh dari titik api, sumber-sumber air tersebut juga mengering. Hal ini membuat tim gabungan kewalahan memadamkan api," pungkasnya.

(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved