Nilai Religius Dikenal oleh Bangsa Indonesia Sejak Zaman ? Ada Beberapa Zaman di Sejarah Indonesia

Dalam konteks zaman purba, nilai-nilai religius ini mungkin tidak diatur dalam agama-agama terstruktur seperti yang kita kenal sekarang

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Madrosid
Masjid Jami' atau dikenal dengan nama Masjid Jami' Sultan Abdurrahman merupakan simbol religius berdirinya Kota Pontianak, Kalbar. Seluruh masyarakat hidup berdampingan dengan menjungjung tinggi rasa toleransi dan religius. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Istilah religius merupakan ungkapan yang dikenakan terhadap orang yang beragama.

Pernyataan itu sudah muncul sejak zaman purba dulu, yang sangat awal sekali.

Pembahasan ini berdasarkan tentang pertanyaan.

Nilai religius dikenal oleh bangsa Indonesia sejak zaman ?

Dalam konteks zaman purba, nilai-nilai religius ini mungkin tidak diatur dalam agama-agama terstruktur seperti yang kita kenal sekarang, tetapi praktik-praktik dan keyakinan-keyakinan ini membentuk dasar budaya masyarakat spiritual Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu.

Oleh karena itu, nilai-nilai agama telah ada di Indonesia jauh sebelum dunia agama-agama datang ke wilayah ini.

Sejarah religiusitas atau nilai-nilai keagamaan di Indonesia memiliki akar yang sangat tua dan kompleks, dengan pengaruh dari berbagai zaman sejarah dan budaya yang berbeda.

Baca juga: Maraknya Kasus Pernikahan Dini, Psikolog Tegaskan Pentingnya Tanamkan Nilai Religius Sejak Dini

Beberapa periode penting dalam perkembangan nilai keagamaan di Indonesia meliputi :

1. Zaman Prasejarah

Sejak zaman prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengembangkan beragam bentuk kepercayaan dan praktik spiritual.

Banyak suku bangsa di Indonesia yang memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme, yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu memiliki roh atau kekuatan spiritual.

2. Zaman Hindu-Buddha

Pada abad ke-4 hingga abad ke-15 Masehi, Hinduisme dan Buddhisme tiba di Indonesia melalui perdagangan dan interaksi budaya dengan India.

Selama periode ini, banyak kerajaan Hindu dan Buddha berkembang di wilayah Nusantara, seperti Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Agama-agama ini membawa nilai-nilai keagamaan yang berpengaruh dalam seni, budaya, dan organisasi sosial.

Baca juga: Soal IPA Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Aktivitas 2.12 Urin dalam Kondisi Normal Bab 2 Halaman 77

3. Zaman Islam

Pada abad ke-13, Islam mulai masuk ke Indonesia melalui para pedagang dan ulama dari Timur Tengah dan India.

Proses islamisasi berlangsung lambat dan mengalami akulturasi dengan kepercayaan-kepercayaan lokal.

Meskipun begitu, Islam akhirnya menjadi agama mayoritas di Indonesia dan memberikan pengaruh besar pada kehidupan beragama dan nilai-nilai masyarakat.

4. Penjajahan Kolonial

Selama masa penjajahan Belanda, agama-agama asli Indonesia dan Islam mengalami tantangan, namun tetap bertahan dan berperan penting dalam perjuangan melawan penjajah.

Tokoh-tokoh nasionalis seperti Soekarno dan Hatta juga memiliki pandangan-pandangan keagamaan yang memengaruhi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

5. Kemerdekaan dan Pasca Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, negara ini mengakui Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila mengandung nilai-nilai keagamaan, seperti kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi Indonesia, yang memberikan ruang bagi berbagai agama dan kepercayaan untuk berkembang.

6. Keanekaragaman Agama

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman agama yang tinggi.

Selain Islam, agama-agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha juga memiliki pengikut yang signifikan.

Keanekaragaman ini mencerminkan nilai-nilai religius yang menjadi bagian integral dari budaya dan identitas bangsa Indonesia.

Cek berita dan artikel lain seputar pendidikan melalui akses google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved