Yenny Wahid Cawapres

Nama Yenny Wahid Menguat dalam Bursa Bacawapres Anies Baswedan, Partai Demokrat Nilai Tak Cocok

Yenny Wahid diisukan masuk bursa Bakal Calon Wakil Presiden RI mendampingi Anies Baswedan.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase Tribun
Putri Presiden ke 4 Republik Indonesia Yenny Wahid santer terdengar akan menjadi pendamping Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres pada pemilu 2024 mendatang. Seberapa peluangnya? 

Menurutnya, semua figur yang telah berpengalaman di dunia politik mesti mengambil posisi itu jika mendapatkan kesempatan.

Ia pun mengaku memiliki kedekatan dengan tiga bakal calon presiden (bacapres) yang ada saat ini, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Namun, Yenny masih butuh waktu sebelum menentukan langkah politiknya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Cak Imin dan Yenny Wahid Memanas, Politisi PKB Bicara Soal Gus Dur

Berikut Profil Yenny Wahid

Yenny Wahid adalah anak kedua dari pasangan Abdurrahman Wahid dan Sinta Nuriyah.

Ia mempunyai seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.

Selepas mendapat gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari Universitas Trisakti, Yenny memutuskan untuk menjadi wartawan. Sebelum terjun secara khusus mendampingi ayahnya, Yenny bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh.

Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara tahun 1997 dan 1999.

Saat itu, meski banyak reporter keluar dari Timor Timur.

Yenny tetap bertahan dan melakukan tugasnya. Ia sempat kembali ke Jakarta setelah mendapat perlakuan kasar dari milisi,

namun seminggu kemudian ia kembali ke sana. Liputannya mengenai Timor Timur pasca referendum mendapatkan anugrah Walkley Award.

Yenny juga terlibat dalam peliputan atmosfer Jakarta yang mencekam menjelang Reformasi 1998.

Pada saat itu, Ia juga pernah ditodong senjata oleh oknum anggota ABRI yang sedang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti.

Belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, ia berhenti bekerja karena ayahnya, Gus Dur, terpilih menjadi presiden RI ke-4.

Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya, dengan posisi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved