Tugas Kelompok 1.1 Kelas 12 Halaman 21 Tentang Angka Putus Sekolah Lengkap Kunci Jawaban

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembahasan soal buku PPKN Kelas 12 halaman 21 pada tugas kelompok.

Seluruh tugas merupakan latihan soal yang ada pada buku paket untuk siswa.

Sehingga bisa memberikan pengetahuan dan wawasan kepada siswa.

Tujuannya agar bisa lebih meningkatkan lagi pemahamannya terhadap materi pelajaran.

Makanya ikuti seluruh soal pada tugas kelompok 1.1 pelajaran PPKN Kelas 12 SMA di halaman 21 tentang angka putus sekolah.

Berisi tentang penyelesaian solusi dari banyaknya angka putus sekolah akibat faktor ekonomi.

Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 9 SMP Halaman 8 Tugas Kelompok 1.1, Kurikulum Merdeka

Soal PPKN Kelas 12 SMA

Tugas Kelompok 1.1

1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah?

Jawaban:

Sebab faktor ekonomi menjadi penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah. Landaran pendidikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit terutama untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Apabila ekonomi seseorang tidak cukup dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, maka ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya dan terpaksa harus putus sekolah.

Meskipun upaya dari pemerintah terus dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya!

Jawaban:

Sila ke 5, dimana seharusnya negara menjamin setiap hak warga negaranya untuk mendapat keadilan berupa pendidikan yang dapat diakses oleh setiap warganya.

3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?

Jawaban:

Faktor kurangnya minat anak untuk sekolah, faktor lingkungan, faktor komunikasi internal keluarga, faktor sosial dan faktor kesehatan.

Baca juga: Soal Jawaban Tugas Kelompok 4.1 PKN Kelas 12 Tentang Organisasi Internasional dan Peran Indonesia

4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya. Menurut Anda, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil? Kemukakan indikator keberhasilannya.

Jawaban:

Berbagai macam upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang sangat berhasil seperti dana BOS, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya telah membuat angka putus sekolah menurun, tetapi hal tersebut masih kurang efektif karena angka putus sekolah masih tinggi di Indonesia.

Hal ini dikarenakan masih ada faktor-faktor lain yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, seperti faktor keluarga. Padahal, hal tersebut penting untuk diperhatikan demi menurunkan angka putus sekolah.

5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?

Jawaban:

Tentunya semua warga negara Indonesia, peran yang bisa ditampilkan dengan cara membentuk lembaga,oranisasi, ataupun komunitas yang bertujuan mengatasi masalah tersebut.

6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana strateginya supaya solusi itu berhasil?

Jawaban :

Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan edukasi kepada orang tua bagaimana pentingnya pendidikan bagi seorang anak.

Bagi orang tua yang tidak memiliki biaya yang cukup untuk membiayai sekolah anaknya, maka pemerintah wajib membantu biaya tersebut.

7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?

Jawaban :

Salah satu contoh bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerah saya adalah mempekerjakan anak di bawah umur dan memutus sekolahnya.

Hal ini tentu melanggar hukum yang melarang anak dibawah umur untuk bekerja yang seharusnya mereka sedang melalui masa-masa sekolahnya.

Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menangkap oknum yang mempekerjakan anak di bawah umur lalu memberikannya hukuman yang setimpal dibarengi dengan menyekolahkan anak-anak tersebut.

Cek berita dan artikel lain seputar edukasi kurikulum merdeka akses melalui Google News