Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Jawaban Aktivitas 18 Halaman 114 Pembangunan Berkelanjutan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID –Berikut ini adalah pembahasan dan ulasan soal dan kunci jawaban Kelas 7 SMP / MTs pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kurikulum merdeka halaman 114.

Pada materi yang diulas adalah lembar aktivitas 18 bagian C Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan Tema 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar pada kurikulum merdeka belajar.

Di dalam buku pelajaran IPS kelas 7 SMP kurikulum merdeka ada 4 Tema yakni Tema 1 Keluarga Awal Kehidupan, Tema 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar, Tema 3 Potensi Ekonomi Lingkungan dan Tema 4 Pemberdayaan Masyarakat.

Sementara untuk soal dan kunci jawaban Sejarah Kelas 7 SMP/ MTs dapat digunakan oleh siswa untuk panduan dan referensi belajar dirumah.

Cek selengkapnya pembahasan soal dan kunci jawaban IPS Kelas 7 SMP / MTs halaman 114 dari buku kurikulum merdeka serta beberapa sumber:

Bagaimana menggunakan teknologi yang semestinya untuk mendukung ketersediaan sumber daya alam?

• Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Aktivitas 17 Halaman 110 Faktor-faktor Sumber Daya Alam

Kunci Jawaban

Negara maju mempunyai perkembangan iptek yang lebih cepat dan merata dibandingkan dengan negara berkembang. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini ternyata dapat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas produksi suatu barang, lo. 

Negara yang mempunyai perkembangan iptek yang baik akan memaksimalkan proses produksinya, teman-teman. 

Dengan begitu, negara akan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan optimal sehingga membuat harga menjadi terjangkau. 

Contoh penggunaan teknologi yang semestinya untuk mendukung ketersediaan sumber daya alam, tercermin dalam:

• Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Aktivitas 16 Halaman 109 Terumbu Karang

1. Teknologi untuk Sumber Daya Alam Pertanian

Manusia memanfaatkan teknologi untuk sumber daya alam pertanian dalam hal pengolahan tanah dan pengolahan hasil pertanian. 

Dulunya masyarakat mengolah tanah dengan alat sederhana, yakni cangkul dan bajak. Kini, pengolahan tanah menggunakan mesin traktor.

Sementara itu hasilnya dulu hanya diolah dengan ditumbuk menggunakan lesung. Kini ada mesin penggiling padi sehingga jadi lebih cepat. 

2. Teknologi untuk Sumber Daya Laut

Sumber daya alam laut Indonesia sangat banyak, hal ini tentu saja sebanding dengan luas lautan Indonesia. 

Salah satu yang banyak dimanfaatkan adalah ikan. Manusia menggunakan teknologi untuk menangkap dan mengolah ikan. 

Dulunya nelayan menggunakan perahu dan alat sederhana, kini nelayan menggunakan alat penangkap modern untuk menangkap ikan. 

Namun perlu diingat, penggunaan teknologi untuk menangkap ikan ini harus bijak, tidak boleh gunakan pukat harimau. 

Sementara itu, ada juga teknologi yang dimanfaatkan untuk pengolahan ikan, yakni adanya ikan kaleng yang kini banyak beredar di pasaran. 

Dengan menggunakan teknologi ini, ikan akan menjadi tahan lama, tidak berbau, dan sekaligus memiliki kemasan yang baik. 

3. Teknologi untuk Sumber Daya Alam Hutan

Hutan merupakan tanah yang luas dan banyak ditumbuhi pepohonan. Pohon ini dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Perkembangan teknologi ini dimanfaatkan untuk mengolah kayu atau pohon menjadi benda-benda yang tepat guna. 

Dulu orang menebang kayu menggunakan kapak, kini ada gergaji mesin yang bisa menghasilkan tebangan kayu lebih banyak. 

Selain itu, teknologi juga digunakan untuk pembuatan kertas yang memang berbahan dasar kayu. 

Pembuatan kertas ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebuah buku dengan beragam manfaat. 

Meski begitu, teknologi ini juga harus digunakan dengan bijak. Kita tidak boleh sembarangan menebang pohon. 

Sebaiknya, tebang pohon yang usianya sudah tua. Dengan begitu pohon yang masih muda bisa tumbuh lebih besar lagi.

Jika kita tidak menggunakan teknologi dengan semestinya, maka kita justru akan menimbulkan kelangkaan sumber daya alam dan bencana. 

Misalnya tanah longsor, bahan tambang mineral cepat habis, rusaknya ekosistem hutan, rusaknya ekosistem air, hingga mata air kering.