Kunci Jawaban

Materi Bahasa Indonesia  Ide dan Makna Kata dalam Hikayat Halaman 55 Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Mari kita simak bersama pembahasan selengkapnya mengenai jawaban mengidentifikasi ide dan makna kata dalam hikayat berikut ini.

|
Tribun Pontianak
Tabel Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak 

2. Saat menyimak, kalian dapat menggunakan tabel “Adiksimba” berikut untuk mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita.

Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 68 Tabel 3 Kurikulum Merdeka : Hikayat dan Cerpen

Tabel Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
Tabel Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak

Jawaban    :

  • Apa : Seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut.
  • Isi Teks : Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar.

Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.

Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.

Ikan itu terpelanting dan jatuh di karang. Setelah jatuh ke air, ikan itu menyerang lagi. Demikian berulang-ulang. Di sekeliling karang, ribuan ikan lain mengepung, memperlihatkan gigi mereka yang panjang dan tajam, seakan prajurit siap tempur. Pada serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya.

  • Di mana : Di antara Selat Laut dan Selat Makassar.
  • Kapan : Siang Malam
  • Siapa      : Datu Mabrur
  • Mengapa : Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.
  • Bagaimana : Ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan.

Soal IPS Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Aktivitas 6 Bab 1 Halaman 23

3. Gunakanlah isian pada tabel kalian untuk membuat ringkasan cerita yang terdiri atas minimal 200 kata.

Jawaban    :

Ada seorang Datu yang sakti mandraguna Bernama Datu Mabrur. Ia bertapa siang-malam di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Ia bertapa memohon kepada sang pencipta agar diberi sebuah pulau yang bisa untuk bermukim oleh keturunannya.

Saat Datu sedang bertapa tiba-tiba ada seekor Raja Ikan Todak berniat untuk menyerang, para ikan sepakat untuk menyerang Datu apabila kalah maka mereka akan menyerah dan mematuhi perintah Datu. Para ikan menyerang karena saat Datu samadi membuat lautan bergelora  dan mengusik para ikan.

Ternyata ikan Todak kalah dan menyerah, ia mengakui kesaktian yang dimiliki Datu. Raja Ikan Todak meminta kepada Datu agar dilepaskan ke lautan saat terpelanting di karang. Mereka membuat kesepakatan agar mereka seiring sejalan dan seia sekata hidup berdampingan sampai ke anak cucu mereka.

Setelah Datu melepaskan raja ikan Todak ke lautan, sebelum batas pertapaan datu berakhir tiba-tiba datang suara gemuruh dari dasar laut. Ternyata para ikan bersama-sama mendorong memunculkan daratan baru sambil berteriak sa-ijaan. Datu Mabrur sangat senang karena para ikan menepati janjinya dan sekarang Datu memiliki tanah daratan baru untuk bermukim keturunannya. Daratan itu diberi nama pulau Halimun kemudian disebut pulau laut karena pulau tersebut timbul dari dasar laut dan dikelilingi lautan. Sekarang kata sa-ijaan dan ikan todak menjadi slogan dan lambang bagi pemerintah kabupaten kotabaru.

Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak

Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar.

Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.

Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved