PPKN
Soal Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban Bab Norma UUD NRI Tahun 1945
Meskipun tahun ajaran baru dimulai tapi bisa langsung membahas ke sejumlah pembahasan soal yang akan diterima nanti.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut sejumlah soal uji kompetensi PPKN Kelas 7 pada BAB II Norma dan UUD NRI Tahun 1945.
Terdapat sejumlah soal dalam bentuk essay yang dapat dijadikan panduan dan pembelajaran.
Dalam meningkatkan kemampuan belajar sedini mungkin.
Meskipun tahun ajaran baru dimulai tapi bisa langsung membahas ke sejumlah pembahasan soal yang akan diterima nanti.
Pastikan setiap soal dapat dikerjakan dengan seksama.
Baca juga: Soal Uji Kompetensi Materi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Sejarah Kelahiran Pancasila
Soal Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka
1. Ada norma di rumah bahwa setiap orang harus merapikan tempat tidur masing-masing sebelum beraktivitas keluar. Anak-anak juga harus merapikan tempat tidur dulu dan membantu menyapu lantai sebelum berangkat ke sekolah. Suatu hari, guru meminta muridnya hari itu untuk datang lebih pagi karena ada acara di sekolah, sehingga tak ada untuk menjalankan norma di rumah tersebut. Apa yang akan kalian lakukan?
Jawaban :
Sebagai anggota keluarga yang terlibat dalam norma tersebut, ada beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan:
- Berbicara dengan Anak-anak: Jelaskan kepada anak-anak mengenai situasi khusus hari itu, yaitu acara di sekolah yang membuat mereka harus datang lebih pagi. Berdiskusilah tentang bagaimana pentingnya acara tersebut dan meminta mereka untuk tetap mematuhi norma merapikan tempat tidur dan membersihkan sebisa mungkin, meskipun waktu yang terbatas.
- Penyesuaian Jadwal: Coba untuk menyesuaikan jadwal di pagi hari agar masih memungkinkan bagi anak-anak untuk merapikan tempat tidur dan membantu sedikit dalam membersihkan, meskipun harus datang lebih pagi. Ini dapat membantu mempertahankan kebiasaan yang baik meskipun dalam situasi yang berbeda.
- Kerja Sama dengan Guru: Jika memungkinkan, komunikasikan situasi ini kepada guru anak-anak. Mungkin guru dapat memberikan pengertian tentang keterbatasan waktu pada pagi hari tersebut dan menemukan cara lain untuk melibatkan anak-anak dalam aktivitas rumah tangga lainnya.
- Menjelaskan Pentingnya Norma: Ajarkan anak-anak mengenai pentingnya norma yang ada di rumah. Diskusikan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerjasama, dan kebersihan yang mendasari norma tersebut. Dengan memahami alasan di balik norma ini, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mematuhinya dalam berbagai situasi.
Ingatlah bahwa setiap keluarga memiliki dinamika dan nilai-nilai yang berbeda, jadi pendekatan terhadap situasi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi khusus keluarga tersebut. Yang penting adalah mempromosikan nilai-nilai positif dan tanggung jawab dalam keluarga tanpa mengabaikan keadaan yang kadang-kadang memerlukan penyesuaian.
Baca juga: LSP P1 SMK SMTI Pontianak Gelar Uji Kompetensi Pada Program Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium
2. Sebagai siswa, kalian tentu memiliki kewajiban serta hak masingmasing. Di antara kewajiban tersebut adalah belajar mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan hak siswa adalah menerima bimbingan dari guru. Karena wabah virus Covid-19, kalian harus belajar di rumah dan tidak lagi menerima hak untuk dibimbing di kelas. Sedangkan belajar jarak jauh melalui internet atau daring juga tidak dapat dilakukan karena sarananya tidak mencukupi. Apa yang akan kalian lakukan menyangkut kewajiban dan hak tersebut?
Jawaban :
Sebagai siswa dalam situasi tersebut, kami harus menghadapi tantangan yang cukup besar dalam menjalankan kewajiban dan hak kami terkait pendidikan. Meskipun tidak mungkin untuk belajar di kelas atau melalui pembimbingan langsung dari guru karena pandemi COVID-19 dan keterbatasan sarana daring, kami tetap memiliki beberapa opsi yang dapat kami pertimbangkan:
- Mengoptimalkan sumber daya yang ada: Meskipun sarana daring tidak mencukupi, kami dapat mencoba untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, seperti menggunakan ponsel atau komputer dengan koneksi internet yang ada untuk mengakses materi pembelajaran yang tersedia secara online. Meskipun tidak ideal, setiap upaya untuk tetap terhubung dengan materi pelajaran dapat membantu.
- Menggunakan sumber belajar alternatif: Selain bimbingan langsung dari guru, ada berbagai sumber belajar alternatif yang dapat kami manfaatkan. Buku pelajaran, buku referensi, video pembelajaran, atau materi pembelajaran yang diberikan oleh sekolah melalui salinan cetak adalah beberapa contoh sumber yang dapat kami eksplorasi.
- Bekerjasama dengan teman sebaya: Meskipun belajar jarak jauh, kami dapat mencoba bekerjasama dengan teman sebaya untuk saling mendukung dalam memahami materi pembelajaran. Diskusi kelompok atau pertemuan virtual dengan teman-teman sekelas dapat membantu kami saling menjelaskan dan memecahkan masalah bersama.
- Berkomunikasi dengan guru atau sekolah: Kami tetap memiliki hak untuk berkomunikasi dengan guru atau pihak sekolah, meskipun tidak secara langsung. Jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam pemahaman materi, kami dapat mencoba menghubungi guru melalui pesan atau saluran komunikasi yang disediakan oleh sekolah.
- Menjaga disiplin belajar: Dalam kondisi pembelajaran jarak jauh yang lebih mandiri, menjaga disiplin belajar menjadi kunci. Kami harus berusaha untuk tetap fokus, mengatur waktu belajar dengan baik, dan berkomitmen untuk terus belajar meskipun dalam situasi yang sulit.
- Menghadapi keterbatasan dengan bijaksana: Kami juga harus realistis mengenai keterbatasan yang ada. Jika tidak memungkinkan untuk mengakses materi secara online, kami dapat berkonsultasi dengan sekolah atau guru untuk mencari solusi lain yang dapat membantu kami belajar dengan lebih baik.
Penting untuk diingat bahwa situasi ini mungkin sulit, tetapi kami harus mencoba yang terbaik untuk tetap menjalankan kewajiban kami sebagai siswa dan memanfaatkan hak-hak kami seoptimal mungkin dalam kondisi yang ada. Kolaborasi antara siswa, guru, dan pihak sekolah juga menjadi penting untuk mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pembelajaran di tengah pandemi ini.
3. Berdasarkan UUD NRI 1945, awalnya presiden Indonesia dapat dipilih berulangkali setiap lima tahun. Melalui amendemen pertama tahun 1999, aturan itu diubah. Setelah lima tahun menjabat, presiden hanya boleh dipilih sekali lagi untuk lima tahun berikutnya. Menurut kalian, apa yang akan terjadi kalau tidak ada amendemen itu? Bagaimana kira-kira keadaan Indonesia tanpa amendemen tersebut?
Jawaban :
Tanpa adanya amendemen pertama tahun 1999 yang membatasi presiden hanya dapat dipilih sekali lagi setelah lima tahun menjabat, skenario yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Presiden dapat dipilih berulang-ulang tanpa batasan: Jika tidak ada amendemen, presiden Indonesia dapat terus dipilih berulang-ulang setiap lima tahun tanpa ada batasan berapa kali mereka bisa menjabat. Hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konsolidasi kekuasaan yang tidak sehat atau dominasi satu individu atau kelompok dalam pemerintahan, yang berpotensi mengurangi kemajuan demokrasi dan pluralisme di Indonesia.
- Potensi kekuasaan yang berkepanjangan: Tanpa batasan masa jabatan, ada potensi bagi seorang presiden untuk memegang jabatan selama periode yang sangat panjang. Ini dapat menciptakan risiko bahwa presiden yang tidak memegang kekuasaan dengan baik atau terlibat dalam korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan dapat terus berkuasa tanpa adanya mekanisme yang efektif untuk menggantinya.
- Meningkatnya ketidakpuasan dan ketegangan politik: Ketidakmampuan untuk membatasi masa jabatan presiden dapat menyebabkan ketegangan politik yang meningkat, terutama jika pihak oposisi merasa sulit untuk bersaing secara adil dalam pemilihan dan mencapai perubahan politik melalui jalur demokratis.
- Kurangnya kesempatan bagi pemimpin muda: Tanpa batasan masa jabatan, kesempatan bagi pemimpin muda dan potensial untuk maju dan berkontribusi dalam kepemimpinan negara dapat terbatasi oleh dominasi pemimpin yang sudah lama menjabat.
Amendemen pertama tahun 1999 sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah konsolidasi kekuasaan yang berlebihan dan memberikan kesempatan bagi pergantian kepemimpinan yang lebih sehat dan dinamis dalam sistem politik Indonesia. Dengan adanya batasan masa jabatan, diharapkan bahwa presiden akan lebih fokus pada pelayanan publik yang baik selama masa jabatannya dan juga memberikan kesempatan bagi pemimpin baru untuk berkontribusi dalam membangun negara.
Namun, tentu saja, perkembangan politik adalah hal yang kompleks dan banyak variabel yang mempengaruhi jalannya suatu negara. Tanpa adanya amendemen tersebut, hasilnya bisa jadi berbeda dan ada banyak variabel lain yang perlu dipertimbangkan.
Cek berita dan artikel serupa ujian kurikulum merdeka akses melalui Google News
materi soal
Uji Kompetensi
kelas 7 ppkn
Kunci Jawaban Bab
Norma UUD NRI Tahun 1945
soal essay
soal dan jawaban
Soal Uji Kompetensi PPKN
25 SOAL TKA PPKN Kelas 6 Penilaian Akhir Semester Siap Naik Jenjang Pendidikan |
![]() |
---|
25 Soal PPKN Pilihan Ganda Kelas 6 Semester 1 Lengkap dengan Jawaban, Siap Hadapi Ulangan |
![]() |
---|
MATERI PPKN Kelas 11 Semester 1 dan 2 Sebanyak 6 Bab Lengkap Link Download |
![]() |
---|
Tugas Mandiri 4.1 PPKN Kelas 9 Kurikulum Merdeka Tahun 2025 Lengkap Soal dan Jawaban |
![]() |
---|
40 SOAL Pilihan dan Jawaban PPKN Kelas 6 Uji Kompetensi Ulangan Semester 1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.