PPKN

Soal Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban Bab III Kesatuan Indonesia

Sejumlah soal yang sudah dilengkapi dengan kunci jawaban sebagai panduan untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran.

Editor: Madrosid
Kolase Tribunpontianak.co.id / sid / google
Soal ujian kompetensi dari Bab III Pelajaran PPKN Kurikulum Merdeka Kelas 7 berjudul Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut sejumlah soal uji kompetensi dari buku PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka terbaru.

Sejumlah soal yang sudah dilengkapi dengan kunci jawaban sebagai panduan untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran.

Soal ini, berasal dari materi yang ada di Bab III Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah.

Terdapat 3 soal uji kompetensi dalam bentuk soal essay.

Baca juga: Pengertian Amanah dan Jujur Bab III Pendidikan Agama Islam Budi Pekerti 8 SMP Kurikulum Merdeka

Soal Uji Kompetensi PPKN Kurikulum Merdeka Kelas 7

1. Menurutmu, apa yang akan terjadi pada bangsa dan negara Indonesia saat ini bila di tahun 1945 dulu para pemimpin memilih bentuk negara serikat/federal dan bukan bentuk negara kesatuan seperti sekarang?

Jawaban : 

Jika Indonesia memilih bentuk negara serikat/federal pada tahun 1945, berikut adalah beberapa kemungkinan konsekuensi yang dapat terjadi pada bangsa dan negara Indonesia saat ini :

1. Keberagaman Otonomi: Dengan bentuk negara serikat, Indonesia kemungkinan akan terdiri dari negara-negara bagian atau wilayah yang otonom, masing-masing dengan tingkat kendali pemerintahan yang lebih besar atas wilayah, ekonomi, dan beberapa kebijakan internal mereka sendiri. Hal ini mungkin mengakibatkan perkembangan dan kemajuan yang berbeda di setiap negara bagian, tergantung pada sumber daya, infrastruktur, dan kebijakan lokal.

2. Peran Pemerintah Pusat: Pemerintah pusat mungkin memiliki kewenangan yang lebih terbatas dibandingkan dengan bentuk negara kesatuan. Pemerintah pusat akan fokus pada isu-isu yang bersifat nasional, seperti kebijakan luar negeri, pertahanan, dan keamanan, serta pengaturan kerangka kerja untuk hubungan antarnegara bagian.

3. Konflik dan Stabilitas: Dalam sistem federal, masalah potensial muncul ketika terjadi perselisihan antara pemerintah pusat dan negara bagian, terutama terkait hak otonomi, pembagian sumber daya, dan perbedaan budaya atau etnis. Untuk mengelola konflik ini dan menjaga stabilitas, perlu ada mekanisme yang efektif untuk penyelesaian sengketa dan koordinasi antar wilayah.

4. Pembangunan Regional: Sistem federal dapat mengarah pada pembangunan yang lebih merata antara wilayah, karena negara bagian dapat lebih fokus pada kebijakan pembangunan daerah mereka. Namun, ada juga risiko bahwa beberapa negara bagian yang kurang maju dapat tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

5. Identitas dan Kebersatu'an: Salah satu tantangan utama dalam negara serikat adalah menjaga identitas nasional yang kuat dan menciptakan ikatan kebersamaan di antara negara bagian yang beragam. Hal ini memerlukan komitmen untuk mempromosikan persatuan, kesatuan, dan semangat kebangsaan di seluruh negara bagian.
Sementara bentuk negara kesatuan cenderung memperkuat persatuan nasional dengan memberikan otoritas utama pada pemerintah pusat, bentuk negara serikat memberikan lebih banyak otonomi bagi entitas regional. Terlepas dari bentuk negara mana yang dipilih, tantangan untuk membangun bangsa yang kuat dan stabil tetap ada dan sangat bergantung pada kepemimpinan yang bijaksana, kesadaran nasional, dan kemauan untuk bekerja sama di antara beragam komunitas di Indonesia.

Perlu dicatat bahwa ini hanyalah sebuah analisis spekulatif, dan jalannya sejarah adalah produk dari banyak faktor kompleks yang sulit diprediksi sepenuhnya. Sejarah Indonesia yang sebenarnya telah berjalan dengan bentuk negara kesatuan, dan dampaknya dapat berbeda jika dipandang dari perspektif sistem federal.

Baca juga: Soal Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban Bab Norma UUD NRI Tahun 1945

2. Sebagai negara kepulauan, mana yang lebih penting bagi bangsa Indonesia untuk dikembangkan. Apakah usaha perikanan atau kelautannya atau usaha pertaniannya? Mengapa demikian?

Jawaban : 

Sebagai negara kepulauan, baik usaha perikanan dan kelautan maupun usaha pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan dan keberlanjutan bangsa Indonesia. Keduanya memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing, dan peran mereka saling melengkapi dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

Usaha Perikanan dan Kelautan:

1. Sumber Daya Alam yang Melimpah: Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, yang menyediakan potensi besar untuk kegiatan perikanan dan kelautan. Laut Indonesia kaya akan berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan spesies laut lainnya, sehingga memberikan sumber daya alam yang melimpah bagi industri perikanan.

2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir: Usaha perikanan dan kelautan memberikan mata pencaharian bagi jutaan penduduk di daerah pesisir Indonesia. Meningkatkan sektor ini dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

3. Potensi Ekspor: Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu eksportir utama produk perikanan, seperti ikan, udang, dan produk olahan laut. Ekspor ini dapat meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Usaha Pertanian :

1. Keamanan Pangan: Pertanian adalah sektor strategis untuk mencapai keamanan pangan bagi bangsa Indonesia. Dengan mengembangkan pertanian, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan memastikan pasokan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh penduduknya.

2. Pemberdayaan Petani dan Pengembangan Pedesaan: Pertanian memberikan kesempatan kerja dan pemberdayaan ekonomi bagi petani dan masyarakat pedesaan. Mengembangkan pertanian berarti meningkatkan kualitas hidup petani dan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Pertanian berperan dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti lahan, air, dan keanekaragaman hayati. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, pertanian dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan ekosistem.

Sebagai kesimpulan, baik usaha perikanan dan kelautan maupun usaha pertanian memiliki peran penting bagi bangsa Indonesia. Kedua sektor ini harus dikembangkan secara seimbang, dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah perlu mengambil pendekatan yang holistik dalam pengembangan kedua sektor ini dan memastikan adanya kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan pembangunan nasional secara berkelanjutan.

3. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, perlu dibangun di lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat sekitar, serta di lingkungan bangsa dan negara secara luas. Menurutmu, mana yang lebih perlu didahulukan?

Jawaban : 

Membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia merupakan tujuan penting untuk mencapai stabilitas dan kemajuan negara.

Upaya ini perlu dilakukan di berbagai tingkatan, termasuk lingkungan sekolah, masyarakat sekitar, dan seluruh bangsa dan negara secara luas.

Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukan pilihan yang harus dipilih dalam satu sama lain, melainkan suatu upaya yang saling melengkapi dan mendukung.

1. Lingkungan Sekolah: Lingkungan sekolah merupakan tempat penting untuk membangun persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda. Sekolah adalah tempat di mana nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan keragaman dapat diperkenalkan dan ditanamkan sejak dini. Melalui pendidikan yang inklusif dan menyeluruh, sekolah dapat membantu mengatasi perbedaan dan meningkatkan rasa persaudaraan di antara siswa dari berbagai latar belakang.

2. Lingkungan Masyarakat Sekitar: Lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia. Masyarakat adalah tempat di mana orang berinteraksi sehari-hari, dan melalui kegiatan komunitas, dialog antar kelompok, dan kegiatan kebersamaan, kesadaran tentang kebhinekaan dan rasa saling menghargai dapat ditingkatkan. Ini membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua warga.

3. Lingkungan Bangsa dan Negara secara Luas: Di tingkat nasional, upaya membangun persatuan dan kesatuan perlu terus didorong oleh pemerintah, lembaga, dan pemimpin bangsa. Kebijakan dan program yang mengedepankan semangat persatuan, keadilan, dan kebhinekaan sangat penting dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk kerukunan dan keberagaman.

Jadi, semua tingkatan tersebut memiliki peran dan kontribusi yang berbeda dalam membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia. Dalam prakteknya, semua tingkatan ini harus didahulukan secara seimbang dan saling mendukung untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam mencapai tujuan persatuan dan kesatuan yang kokoh dan berkelanjutan.

Cek berita dan artikel lain seputar uji kompetensi kurikulum merdeka melalui Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved