Kunci Jawaban

Soal PPKN Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Halaman 55 Persatuan dan Kesatuan Indonesia

pembahasan soal dan jawaban pelajaran Bahasa PPKN Kelas7 SMP / MTs pada kurikulum merdeka belajar halaman 55 Bab 3 Kesatuan Indonesia dan Karakteristi

|
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Kurikulum Merdeka
Soal PPKN Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka - Kunci Jawaban Halaman 55 Persatuan dan Kesatuan Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Simak pembahasan soal dan jawaban uji kemampuan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Kelas 7 SMP / MTs pada kurikulum merdeka belajar halaman 55

Adapun untuk soal selengkapnya yang dibahas adalah soal latihan siswa aktif bagian C Persatuan dan Kesatuan Indonesia Bab 3 Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah.

Adapun materi pelajaran terdapat pada satu dari 6 Bab diantaranya Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila, Bab 2 Norma dan UUD NRI Tahun 1945, Bab 3 Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah, Bab 4 Kebinekaan Indonesia, Bab 5 Menghargai Lingkungan dan Budaya Lokal, Bab 6 Bekerja Sama dan Bergotong Royong.

Soal dan jawaban dapat dijadikan bahan belajar dirumah untuk siswa.

Berikut selengkapnya pembahasan soal dan jawaban pelajaran Bahasa PPKN Kelas7 SMP / MTs pada kurikulum merdeka belajar halaman 55 Bab 3 Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah pada kurikulum merdeka belajar serta beberapa sumber :

Soal PPKN Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 49 Tentang Pulau-pulau Terluar di Wilayah Indonesia

Siswa Aktif

Carilah puisi-puisi perjuangan dari Chairil Anwar seperti yang berjudul Diponegoro atau Antara Karawang dan Bekasi.

Baca dengan cermat puisi tersebut dan hayati.

Coba diskusikan dengan teman sebangkumu, apa makna dari puisi tersebut.

Selanjutnya bergiliranlah maju ke depan kelas, dan bacakan puisi tersebut dengan syahdu.

Soal PPKN Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Uji Kompetensi Bab 3 Kesatuan Indonesia Karakteristik Daerah

Kunci Jawaban

Inilah karya puisi perjuangan dari Charil Anwar.

1. Puisi Diponegoro

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju
Ini barisan tak bergenderang berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang

2. Puisi Antara Karawang dan Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai,
Belum bisa memperhitungkan arti 4 – 5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai
Tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk
Kemerdekaan kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu
Kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas
Pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara
Karawang-Bekasi

Cek Informasi Tentang Kunci Jawaban Lainnya Disini

(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved