Ibadah Haji 2023

Ketinggalan Shalat Idul Adha 1444 Hijriah, Bolehkah Mendirikan Shalat Ied Sendirian?

Imam Nawawi dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhadzab, menerangkan seyogianya shalat Ied dilaksanakan berjamaah.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Endro
Bolehkah Seorang Muslim Menunaikan Shalat Idul Adha 1444 Hijriah sendiria lantaran terlambat datang ke masjida atau lapangan? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menunaikan Shalat saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah merupakan Sunnah.

Shalat Sunnah Idul Adha 1444 Hijriah biasanya dikerjakan secara berjamaah di lapangan atau di Masjid.

Lalu apakah boleh mengerjakan Shalat Idul Adha 1444 Hijriah sendirian di rumah lantaran tertidur saat pagi hari.

Apa hukumnya orang menunaikan ibadah shalat ied sendirian?

Imam Nawawi dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhadzab, menerangkan seyogianya shalat Ied dilaksanakan berjamaah.

Bacaan Niat Shalat Idul Adha 1444 Hijriah Sebagai Makmum dan Imam Lengkap Lafaz Tasbih

Akan tetapi bila ada yang melaksanakan secara munfarid atau sendirian maka shalat Ied tetap sah.

Artinya, Shalat Idul Adha secara sendirian di rumah hukumnya boleh.

Imam Nawawi berkata dalam al Majmu’ Syarah al Muhadzab;

تسن صلاة العيد جماعة، وهذا مجمع عليه؛ للأحاديث الصحيحة المشهورة، فلو صلاها المنفرد؛ فالمذهب صحتها

Artinya: Sunah hukumnya melaksanakan shalat Ied (Adha dan Fitri) secara berjamaah, ini pendapat mayoritas, pasalnya terdapat dalam hadis yang shahih.

Jikalau shalat Ied seseorang dalam keadaan sendirian, maka shalatnya tetap sah.

Mufti Dar Ifta Mesir, Syekh Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam suatu waktu ditanya terkait shalat Ied yang dikerjakan secara sendirian.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Bacaan Takbir Idul Adha Pendek dan Panjang Bahasa Arab Latin

Ia lantas menjawab dengan mengatakan bahwa melakanakan shalat Ied secara berjamaah itu hukumnya sunnah, bukan wajib. Dan shalat secara berjamaah bukan syarat sah shalat Ied.

ومعنى كون الجماعة فيها من السنن، أي: إنَّه يصح أداؤها في غير جماعة، فالجماعة على ذلك ليست من شروط صحتها

Artinya; pengertian “keadaan shalat Jamaah” pada shalat Ied adalah sunnah artinya sesungguhnya sah melaksanakannya dalam keadaan tidak berjamaah,

maka shalat Ied dalam keadaan berjamaah atas demikian bukan menjadi syarat sah shalat Ied.

Sementara itu dalam kitab Tuhfah al Muhtaj bi Syarhi al Minhaj karya Ibn Hajar mengatakan shalat Idul Adha tetap sunah hukumnya dikerjakan meskipun dalam keadaan sendirian atau munfarid.

Tetapi bagi orang yang melaksanakan shalat Idul Adha secara sendirian, tidak pakai khutbah. Ia berkata;

وتسن للمنفرد، ولا خطبة له

Artinya; Disunahkan juga shalat Ied meskipun sendirian, dan tidak perlu pakai khutbah (khutbah Ied).

Pada sisi lain, Imam Mardawi dalam kitab al Inshaf , mengatakan bagi orang yang ketinggalan dalam melaksanakan shalat Idul Adha atau Idul Fitri, maka ia disunnahkan mengqadha (ganti) shalat Ied tersebut. Caranya sebagaimana yang dilakukan oleh Imam tersebut.

وإن فاتته الصلاة (يعني : صلاة العيد) استحب له أن يقضيها على صفتها (أي كما يصليها الإمام)

Artinya; Jika seseorang luput melaksanakan shalat (maksudnya; shalat Ied) maka sunah baginya untuk meng-qadha sebagamaina sifat shalat Ied, (artinya; sebagaimana shalat Ied Imam).

Imam Ibnu Qudamah dalam kitab al Mughni menjelaskan, orang yang ketinggalan shalat Ied, maka ia boleh memilih. Antara melaksanakan shalat Ied secara sendirian atau pun berjamaah. Itu dibenarkan oleh syariat.

“وهو مخير ، إن شاء صلاها وحده ، وإن شاء صلاها جماعة” انتهى

Artinya; Ia bisa memilih; jika ingin shalat Ied sendirian atau pun jika ingin bisa melaksanakannya secara berjamaah. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved