Nelayan Blokir Sungai Kapuas

3 Fakta Nelayan Kalbar Mogok Melaut hingga Blokir Sungai Kapuas

Ratusan Nelayan itu menuntut penertiban Kapal Cantrang di Perairan Kalimantan Barat.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Aksi mogok melaut dan blokir sungai Kapuas yang dilakukan nelayan Kalbar di Dermaga TPI (tempat pelelangan Ikan), Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu 24 Juni 2023 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Ratusan Nelayan menggelar aksi mogok melaut dan tutup Sungai Kapuas, Sabtu 24 Juni 2023 siang.

Ratusan Nelayan itu menuntut penertiban Kapal Cantrang di Perairan Kalimantan Barat.

Berikut fakta-faktanya:

1. Tutup Alur Pelayaran

Mereka datang ke dermaga TPI (tempat pelelangan ikan), Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dengan puluhan kapalnya.

Setibanya di dermaga para Nelayan melabuhkan kapalnya dengan menerjunkan jangkar di tengah sungai Kapuas untuk menutupi alur pelayaran.

Terlihat kapal-kapal dalam bentuk kelompok-kelompok lebih dari 5 kapal berjajar di tengah Kapuas melego jangkarnya.

Kalbar Populer Hari Ini Isu Prostitusi Anak di Bawah Umur di Pontianak, Nelayan Blokir Sungai Kapuas

Mogok Melaut dan Gelar Aksi Tutup Sungai Dengan Kapal, Berikut Tuntutan Nelayan di Kalimantan Barat

2. Hasil Tangkapan Cumi dan Ikan Turun Drastis

Muslimin, Perwakilan Nelayan menyampaikan pihaknya melakukan aksi mogok melaut karena sejak dua tahun terakhir hasil tangkapan Nelayan cumi dan ikan turun drastis karena banyaknya kapal jaring taring berkantong atau cantrang yang mencari ikan di kawasan perairan Kalbar.

Oleh karenya Nelayan Kalbar meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan mencabut izin penggunaan alat tangkap jaring taring berkantong atau Cantrang.

Kemudian, Nelayan Kalbar juga meminta gubernur Kalbar untuk melarang Kapal dengan alat tangkap Cantrang berpangkalan di pelabuhan perikanan Kalbar.

3. Minta Jaminan Kemanan

Nelayan Kalbar juga meminta jaminan keamanan untuk melaut mencari ikan di wilayah Perairan Kalbar.

Dengan aksi ini, mereka pun meminta Gubernur Kalbar untuk memberi waktu agar para Nelayan bisa bertemu dengannya dan menyampaikan keluhan mereka.

"Kita akan terus melakukan aksi hingga pak Gubernur menerima permintaan kita dan mengabulkan tuntutan kami," ujar Muslimin.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved