Mahasiswa Asal Pontianak Melki Sedek Huang Viral Atas Pertanyaan Ancaman ke Presiden Jokowi

Lulusan SMA 1 Pontianak tersebut viral setelah pernyataannya yang bernada ancaman pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

|
Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Melki Sedek Huang - Lulusan SMAN 1 Pontianak yang saat ini dipercaya menjadi Ketua BEM Universitas Indonesia (UI). Melki Sedek Huang viral setelah ucapannya yang bernada ancaman terhadap Presiden Joko Widodo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mahasiswa asal Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Melki Sedek Huang menjadi perbincangan dalam dua hari terakhir.

Lulusan SMAN 1 Pontianak tersebut viral setelah pertanyaannya yang bernada ancaman pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Melki Sedek Huang saat ini adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), menyoroti pemerintahan Jokowi hingga menjelang tahun ke-10.

Ia menanyakan, apakah Presiden Joko Widodo mau turun secara baik-baik atau berdarah-darah.

Ucapan itu dilontarkannya dalam sebuah video podcast YouTube eks ketum KPK Abraham Samad berjudul "Ketua BEM UI: Presiden Jokowi, Jangan Bunuh Demokrasi & Antikorupsi | Abraham Samad SPEAK UP”.

Berubah! Aturan Perjalanan Terbaru Masa Endemi 2023 Resmi Diumumkan Presiden Jokowi

Siapakah Sebenarnya Melki Sedek Huang?

Melki Sedek Huang saat ini dipercaya menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).

Melki Sedek Huang berasal dari Kalimantan Barat (Kalbar) yang kemudian melanjutkan studinya ke ibu kota.

Melki Sedek Huang adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pontianak pada 2019.

Setelah tamat dari SMA, ia melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia (UI) Jakarta, mengambil Fakultas Hukum.

Melki Sedek Huang berkonsentrasi pada hukum pidana, hukum administrasi, dan hukum hak asasi manusia.

Semasa berkuliah itu, ia juga bergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa hingga terpilih menjadi Ketua BEM sejak Desember 2022 silam.

Sebelumnya, di lembaga eksekutif tingkat universitas tersebut dia juga pernah dipercaya sebagai Koordinator Bidang Sosial dan Politik yaitu pada Januari 2022 - Februari 2023.

Surat Aspirasi

Dalam video podcast YouTube eks ketum KPK Abraham Samad, Melki membahas perihal kondisi Indonesia hari-hari ini.

"Tahun ke depan adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," kata Melki dalam video itu.

Melki di podcsat tersebut juga membahas perihal bahwa saat ini gerakan dari seluruh elemen telah bersatu.

Kata ketua BEM UI itu, hal tersebut merupakan gelombang perlawanan yang sangat besar.

Melki juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi sebagai sosok yang menembar ketakutan bagi anak muda untuk bersuara.

Diketahui, Ketua BEM UI satu ini memang kerap dan getol mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Tak hanya pemerintah, Senayan yang dihuni para legislator juga sering dibuat bergetar akibat kritik pedas Melki Sedek Huang, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Bahkan mengenai ancamannya kepada Presiden Joko Widodo disebutnya sebagai peringatan.

Melki juga menyampaikan kalimat yang menjadi sorotan itu dalam konteks pembahasan aspirasi yang disampaikan via surat ke Jokowi.

Dia berharap surat aspirasi tersebut direspons dengan baik dan dilaksanakan oleh Jokowi.

Catat! Aturan Baru Masa Endemi Resmi Diumumkan Presiden Jokowi, Kini Serba Bayar

Melki membahas aspirasi penolakan terhadap RUU Cipta Kerja yang pada akhirnya disahkan DPR menjadi UU Cipta Kerja.

Pembawa acara dialog ini, Ijal Papua, juga memperkirakan aspirasi via surat yang disampaikan masyarakat Papua tidak mendapat respons dari Jokowi.

Melki kemudian menanggapi.

"Mungkin teman-teman bisa bersurat juga ke PT Pos Indonesia untuk dibikinkan kotak surat di rumahnya Presiden Jokowi. Karena kayaknya ada yang salah dengan PT Pos Indonesia kalau surat itu tidak sampai ke rumahnya Presiden Jokowi. Itu yang pertama," kata Melki.

"Yang kedua, artinya ada yang salah dengan sistem persuratan dan administrasi di PT Pos kalau semua surat itu nyampai tapi surat teman-teman Papua tidak nyampai ke Presiden Jokowi," tutur Melki.

"Ketiga, kalau memang surat itu sampai, artinya yang salah bukan di PT Pos, (tapi) di Presiden Jokowi-nya, karena dia nggak mau jawab," ujarnya.

Melki yakin surat BEM UI dan surat aspirasi masyarakat lainnya pasti sampai ke Presiden Jokowi, tapi respons yang diharapkan BEM UI dia rasa tidak muncul.

Melki juga menyoroti kondisi antikorupsi di Indonesia saat ini sudah jelek. Indonesia tidak bisa dibilang terbuka terhadap kebebasan berpendapat.

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti disebutnya telah dikriminalisasi karena menyampaikan pendapat.

Sebanyak 90 orang dari BEM UI diangkut di aksi May Day 2021 usai demonstrasi.

Mahasiswa di Universitas Bangka Belitung disebutnya diancam drop out karena mengikuti aksi demonstrasi. Rektor sebuah kampus di Jawa Timur disebutnya melarang mahasiswa berdemonstrasi.

"Harusnya pemerintah memandang indeks demokrasi ini bukan sekadar angka, tapi lihatlah realitas di lapangan. Masyarakat takut nggak berpendapat di era Joko Widodo?" kata Melki.

DPR yang seharusnya menjadi wadah demokrasi rakyat dinilainya sudah tidak lagi mewakili rakyat tapi mewakili kepentingan pemerintah eksekutif.

Dia dulu ingin DPR menolak RUU Cipta Kerja karena rakyat tidak ingin RUU itu disahkan menjadi UU. Dia juga ingin DPR meninjau ulang Revisi UU KUHP, juga menolak Revisi UU KPK.

Melki juga menyoroti kondisi kebebasan berbicara di ranah media sosial internet.

Pendaftaran Simak UI! Panduan Registrasi Mahasiswa Baru Universitas Indonesia

Akun Twitter BEM UI disebutnya diretas usai mengemukakan pendapat politik.

Dia merasa peretas akun medsos BEM UI adalah orang yang tidak suka kritik terhadap Presiden Jokowi.

"Sebenarnya kalau dibilang di masa Pak Jokowi kita bebas untuk berbicara, saya sepakat. Kita bebas untuk ngomongin apa saja. Tapi sehabis berbicara, mungkin kita tidak bebas," ujar Melki.

Meski demikian, Melki mengimbau anak-anak muda tidak putus asa dan takut.

Dia mendorong semuanya memperjuangkan harapan agar kondisi demokrasi dan keadilan di Indonesia lebih baik.

Anak muda harus berjuang untuk masa depannya dengan tetap bersuara lantang mengkritisi keadaan.

Biofile Melki Sedek Huang

* Nama: Melki Sedek Huang
* Asal: Pontianak, Kalimatan Barat (Kalbar)
* Almameter: Universitas Indonesia (UI) Agama: Kristen
* Akun Instagram (IG): @melkisedekhuang
* Akun Facebook (FB): Melki Sedek Huang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved