Hasil Sidang Isbat Awal 1 Zulhijah 1444 H Selasa 20 Juni 2023, Libur Dua Hari Lebaran Idul Adha 2023

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hasil sidang isbat penetapan awal 1 Zulhijah 1444 Hijriah resmi diumumkan pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag pada Minggu 18 Juni 2023 malam WIB.

Dalam pemaparan yang disampaikan di Live Youtube Bimas Islam Minggu 18 Juni 2023, menyebutkan bahwa kriteria hila belum memenuhi syarat.

Sehingga awal 1 Zulhijah 1444 Hijriah secara hisab bertepan pada Selasa Pahing tanggal 20 Juni 2023.

Namun, pengumuman resmi hasil sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenang, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat baru akan disampaikan pukul 19.00 WIB.

Untuk itu hasil sidang isbat penetapan Idul Adha 2023 bisa disaksikan masyarakat Indonesia.

Sidang tersebut bakal disiarkan secara daring melalui sejumlah saluran YouTube.

Berikut link live streaming sidang isbat penetapan Idul adha 2023:

Link sidang isbat Idul Adha 2023 (Kompas TV)

Link sidang isbat Idul Adha 2023 (Kemenag)

Link sidang isbat Idul Adha 2023 (Bimas Islam)

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memaparkan posisi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H untuk penetapan Idul Adha 2023.

• LIVE! Hasil Sidang Isbat Lebaran Idul Adha 2023 Langsung Diumumkan Kemenag Hari Ini

Seperti diketahui, penentuan Idul Adha 2023 akan dilakukan seiring dengan penetapan awal Zulhijah 1444 H.

Menilik kalender hijriah NU, 29 Zulkaidah atau bulan sebelum Zulhijah bertepatan dengan hari ini, Minggu, 18 Juni 2023.

Artinya, hilal atau bulan sabit penentuan pergantian dari Zulkaidah ke Zulhijah akan diamati pada hari ini.

Kriteria hilal PBNU

Salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, NU, menggunakan rukyah hilal sebagai penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Berdasarkan lembaran Informasi Hilal Awal Zulhijah 2023 yang ditandatangani Ketua Lembaga Falakiyah PBNU Sirril Wafa, NU memegang kriteria hilal berupa:

- Tinggi hilal minimal 3 derajat

- Elongasi minimal 6,4 derajat.

Kriteria tersebut juga merupakan kriteria baru MABIMS yang berlaku di wilayah hukum Indonesia.

"Penentuan awal bulan Hijriah yang dipedomani Nahdlatul Ulama adalah berdasarkan rukyah hilal sebagai ibadah yang bersifat fardu kifayah," bunyi keterangan tersebut.

Adapun merujuk keputusan musyawarah nasional alim ulama NU dan muktamar NU sejak 1954 hingga 2021, terdapat beberapa ketentuan terkait penentuan awal bulan Hijriah, yakni:

Apabila hilal berada di bawah ufuk berdasarkan minimal lima metode falak yang qath’iy, maka rukyah hilal tidak bersifat fardu kifayah dan keputusannya adalah istikmal (menggenapkan bulan menjadi 30 hari).

Apabila hilal terukyah bil fi’'i (melihat hilal dengan mata) dan posisinya telah melebihi kriteria berdasarkan minimal lima metode falak yang qath’iy, maka kesaksian diterima dan berlaku isbat.

Seperti poin kedua, tetapi apabila hilal tidak terukyah bil fi’li (tidak dapat dilihat dengan mata) maka berlaku istikmal.

Apabila posisi hilal telah tinggi berdasarkan minimal lima metode falak, tetapi tidak terukyah sementara bulan Hijriah berikutnya berpotensi terpotong menjadi tinggal 28 hari apabila terjadi istikmal, maka berlaku nafyul ikmal (peniadaan istikmal).

• Libur Dua Hari Lebaran Idul Adha 2023 Resmi Dibahas 4 Menteri, Diumumkan Jokowi

Posisi hilal pada Minggu, 18 Juni 2023

Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Zulhijah 1444 H untuk menentukan kapan Idul Adha 2023.

Menggunakan metode falak atau hisab khas NU, perhitungan ditujukan untuk Minggu, 18 Juni 2023 atau bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1444 H.

Pada hari itu, tinggi hilal di Indonesia bervariasi, antara 0 derajat 04 menit hingga 2 derajat 16 menit.

Elongasi hilal di Indonesia juga bervariasi, yakni antara 4 derajat 33 menit hingga 5 derajat 29 menit.

Sementara di Gedung PBNU yang terletak di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, perhitungan membuahkan hasil berupa:

- Ijtima haqiqy (konjungsi Bulan-Matahari geosentrik): Minggu, 18 Juni 2023 pukul 11.37.22 WIB

- Tinggi hilal: + 0 derajat 59 menit 25 detik

- Letak Matahari terbenam: 23 derajat 28 menit 23 detik utara titik barat

- Letak hilal: 28 derajat 06 menit 34 detik utara titik barat

- Kedudukan hilal: 4 derajat 38 menit 10 detik utara Matahari Keadaan hilal: miring ke utara

- Elongasi: 5 derajat 08 menit 27 detik

- Lama hilal: 7 menit 07 detik.

• Sah! Awal 1 Zulhijah 1444 Hijriah Resmi Diumumkan Kemenag, Cek Hasil Sidang Isbat Idul Adha 2023

Di Aceh, tepatnya Banda Aceh, hilal berada di ketinggian 2 derajat 16 menit dengan elongasi 5 derajat 29 menit.

Sedangkan lamanya bulan sabit, tercatat 12 menit 59 detik. Di sisi lain, perhitungan di Bali menunjukkan bahwa tinggi hilal 0 derajat 36 menit dan elongasi 4 derajat 58 menit, dengan lama hilal 4 menit 54 detik.

Adapun di Papua, tinggi hilal baru mencapai 0 derajat 29 menit, elongasi 4 derajat 35 menit, dan lama hilal 4 menit 14 detik.

Dengan demikian, posisi hilal awal Zulhijah 1444 H untuk menetapkan kapan Idul Adha 2023 belum memenuhi kriteria.

Namun, Lembaga Falakiyah akan menggelar pengamatan hilal di sejumlah titik di seluruh Indonesia.

Sesuai ketentuan berlaku, kepastian 1 Zulhijah bagi NU nantinya akan berdasarkan Ikhbar PBNU.

"Ikhbar akan disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum atau pengurus harian yang mewakili.

Ikhbar akan disampaikan pada Ahad malam 18 Juni 2023 sekitar pukul 19.00 WIB," terang PBNU.

Penentu Libur Dua Hari

Hasil sidang isbat penetapan awal 1 Zulhijah 1444 Hijriah tentunya juga menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan libur dua hari Lebaran Hari Raya Idul Adha 203.

Terlebih jika pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat dan menyatakan Lebaran Idul Adha serentak Muhammadiyah dan Arab Saudi yaitu pada Rabu 28 Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News