Ibadah Haji 2023

10 Tahun Antre ke Tanah Suci, Zainal Arifin : Harusnya Berangkat Sama Istri Tahun 2017 Dia Meninggal

Lebih lanjut, ia berharap dirinya dapat menjalankan ibadah ini dengan lancar dan baik, serta menjadi haji yang mabrur.

|
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Zainal Arifin (66) salah seorang calon jemaah haji (CJH) Kalbar asal Kabupaten Mempawah menceritakan perjuangannya selama 10 tahun menanti kesempatan untuk berangkat ke tanah suci. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Zainal Arifin (66) salah seorang calon jemaah haji (CJH) Kalbar asal Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah menceritakan perjuangannya selama 10 tahun menanti kesempatan untuk berangkat ke tanah suci.

Zainal menjelaskan, sedianya, ia dan istrinya mulai mendaftar tabungan haji pada tahun 2010, sejak saat itu ia dan istri terus mencicil sedikit demi sedikit setiap bulannya.

Kemudian, baru di tahun 2013 ia dan istrinya mendapatkan nomor porsi haji, dan sejak tahun itu mereka berdua dengan sabar menunggu antrean.

Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 istrinya meninggal dunia karena mengalami komplikasi.

"Jadi saya itu mulai tahun 2013 itu sudah termasuk dalam porsi, awalnya sekitar tahun 2010 lah daftarnya tapi belum masuk porsi," ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak di Hotel Orchard Jl Perdana, Rabu 14 Juni 2023 sore.

Baca juga: Info Haji 2023 - Jemaah Lansia Asal Indonesia Harap Perhatikan Hal Ini

"Alhamdulillah kami waktu itu berdua suami istri, Asma namanya istri saya tu, tahun 2017 dia meninggal," ungkapnya.

Pada tahun 2023 ini, Zainal Arifin mendapatkan giliran, ia pun harus berangkat ke tanah suci sendiri tanpa ditemani sang istri.

"Tahun 2017 dia meninggal, ditarik lah uangnya, karena waktu itu belum ada peraturan untuk bisa mengganti yang sakit atau pun meninggal, kalau ada anak ataupun keluarga (yang mau mengganti) harus ngulang dari nol," ucapnya.

"Tahun 2020 baru ada peraturan bisa diganti," sambungnya.

"Seharusnya berangkat sama-sama istri," ucapnya seraya menyeka air mata.

Lebih lanjut, ia berharap dirinya dapat menjalankan ibadah ini dengan lancar dan baik, serta menjadi haji yang mabrur.

Menurutnya, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhaji.

Namun, tantangan sesungguhnya adalah menjaga predikat haji yang diemban setelah pulang ke daerahnya masing-masing dengan.

"Jadi nanti pulangnya kita dari haji itu tuh, nak menjaga haji kita itu yang susah," katanya.

"Karena ketika kita sehari-hari balek ke masyarakat, kalau kita salah ngomong, kata orang katanya sudah haji," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved