Harga BBM Berpotensi Turun Drastis Akhir Pekan Ini

Harga BBM berpotensi turun lagi seiring harga minyak ditutup melemah sekitar US dollar 3 per barel di awal pekan ini.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Pertamina
Ilustrasi suasana pelayanan isi BBM di SPBU Pertamina. Harga BBM Berpotensi Turun Drastis Akhir Pekan Ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Harga BBM berpotensi turun lagi seiring harga minyak ditutup melemah sekitar US dollar 3 per barel di awal pekan ini.

Sentimen datang setelah analis menyoroti meningkatnya pasokan global dan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan menjelang data inflasi dan pertemuan Federal Reserve pada pekan ini.

Senin 12 Juni 2023, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2023 turun US 2,95 dollar, atau 3,9 persen menjadi US 71,84 dollar per barel.

Ini jadi penutupan terendah Brent sejak Desember 2021.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun US 3,05 dollar atau 4,4 persen ke US 67,12 dollar per barel.

Bioetanol BBM Baru dari Tebu Resmi Masuk SPBU Pertamina Juni 2023, Cek Harganya

Sentimen datang setelah Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak, mengutip pasokan yang lebih tinggi dari perkiraan akhir tahun ini dan hingga 2024.

Perkiraan harga minyak mentah pada Desember dari Goldman Sachs sekarang berada di US 86 dollar per barel untuk Brent, turun dari proyeksi awal US 95 dollar, dan di US 81 dollar per barel untuk WTI, turun dari proyeksi awal US 89 dollar.

"Goldman menyerah pada perkiraan harga bullish mereka tampaknya menjadi katalis untuk memulai penjualan hari ini," kata analis Kpler Matt Smith.

Revisi datang pada awal minggu yang sibuk untuk Federal Reserve, yang bertemu pada hari Rabu.

Sementara The Fed diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah bulan ini, investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan dilanjutkan bulan depan, kata analis UBS Robert Yawger.

Kenaikan suku bunga The Fed telah memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang the greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan membebani harga.

"Pertemuan the Fed dan tekanan inflasi tetap menjadi isu utama pasar minggu ini," kata Rob Haworth, Senior Investment Strategist di US Bank Asset Management.

"Semakin besar kemungkinan menahan suku bunga berarti investor akan mengikuti konferensi pers Ketua Fed Powell dengan cermat untuk jalur yang diharapkan untuk suku bunga," kata Haworth.

Juga membebani pikiran investor, pemulihan permintaan minyak telah diredam di China, importir utama minyak mentah dan produk olahan.

Bioetanol Jenis BBM Baru di SPBU Pertamina, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

"Permintaan China tidak menunjukkan tanda-tanda terwujud, dan bisa mencapai 2 juta barel per hari, jadi itu jumlah yang signifikan. Pasti ada kekhawatiran bahwa OPEC dan IEA akan memangkas perkiraan permintaan mereka," kata Yawger.

OPEC dan International Energy Agency masing-masing akan merilis pembaruan pasar bulanan mereka pada hari Selasa.

Pekan lalu, baik Brent dan WTI membukukan penurunan mingguan kedua berturut-turut setelah data ekonomi China yang mengecewakan menghapus dorongan harga dari janji Arab Saudi untuk memangkas produksi pada Juli.

Dapat disimpulkan bahwa kondisi harga minyak dunia menjadi acuan utama bagi pemerintah dalam mengevaluasi harga BBM di Indonesia.

Cek Rincian harga BBM Pertamina Terbaru:

Pertamax (RON 92)

- Rp 12.500 per liter

Pertamax Turbo (RON 98)

- Rp 13.000 per liter

Dexlite (CN 51)

- Rp 12.650 per liter

Harga Minyak Resmi Turun Lagi Hari Ini 7 Juni 2023 dan Dampak Harga BBM Indonesia

Pertamina Dex (CN 53)

- Rp 13.250 per liter

Untuk mengetahui daftar harga lengkap BBM Pertamina di seluruh wilayah Indonesia, dapat mengakses link berikut:

https://mypertamina.id/fuels-harga

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved