Khazanah Islam

Tata Cara dan Keutamaan Shalat Idul Adha 1444 Hijriah Lengkap Bacaan Tasbih Setiap Takbir

Dalam shalat Idul Adha, kita mengenang peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim yang mendapat penggantian hewan sebagai bentuk kesetiaan dan taat kepada All

Editor: Hamdan Darsani
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Cek Cara Shalat idul adha 1444 Hijriah. Lengkap bacaan tasbih setiap takbir di rakaat pertama dan kedua. 

TRIBUNPONTIANAK - Shalat Idul Adha 1444 Hijriah merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT.

Shalat Idul Adha juga mengandung makna untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim adalah sosok yang dikenal dengan kesetiaannya kepada Allah dan ketundukannya dalam melaksanakan perintah-Nya.

Dalam shalat Idul Adha, kita mengenang peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim yang mendapat penggantian hewan sebagai bentuk kesetiaan dan taat kepada Allah.

Shalat ini bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga merupakan momen penting yang mengajarkan kita tentang ketundukan kepada Allah, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama.

Jelang Idul Adha, Cek Perkiraan Harga Kambing dan Domba Qurban Terbaru! Berikut Cara Memilihnya

Niat sangat penting dalam melaksanakan sholat dan merupakan rukun sholat. Jika niat terlewatkan, maka ibadah tidak sah sehingga tidak maksimal. Berikut adalah niat sholat idul adha bagi imam dan makmum.

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat shalat idul adha sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya:

“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan jika menjadi imam, lafal niat sholat idul adha sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta’aalaa

Artinya:

“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram

Terdapat hal yang membedakan sholat yang kita kerjakan seperti biasanya dengan sholat idul adha, yaitu dari jumlah takbirnya. Setelah takbiratul ihram yaitu membaca do’a iftitah kemudian dilanjutkan membaca takbir sebanyak 7 kali di rakaat pertama. Diantara takbir terdapat bacaan khusus, sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya:

“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Bisa juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya:

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Jadwal Cuti Bersama Idul Adha 1444 Hijriah Pasca Pengumuman Sidang Isbat Kemenag 2023

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca surat Al-Fatihah umat muslim yang melaksanakan sholat idul adha disunnahkan untuk membaca surat Qof diraka’at pertama dan surat Al-Qomar diraka’at kedua, atau surat Al-A’la, dan surat Al-Ghosyiyah. Dilanjutkan dengan melakukan ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri kembali seperti shalat biasa.

4. Membaca Takbir Sebanyak 7 dan 5 Kali

Jika di rakaat pertama membaca takbir sebanyak 7 kali, berbeda dengan rakaat kedua.

Di rakaat kedua kita wajib untuk membaca takbir sebanyak 5 kali dengan mengangkat tangan mengucapkan ‘Allahu Akbar’. Bacaan khususnya sama seperti dirakaat pertama, hanya berbeda jumlah durasi bacaannya.

Pada rakaat kedua umat muslim dianjurkan untuk membaca membaca Surat al-Ghâsyiyah. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan dan gerakan seperti sholat biasanya yaitu ruku’, sujud, dan seterusnya hingga terakhir mengucapkan salam.

5. Membaca Takbir di Awal Khutbah

Jika sudah salam, maka jamaah baiknya tidak disarankan untuk bergegas pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga selesai.

Di awal khutbah pertama disunnahkan untuk membaca takbir secara 9 secara berkesinambungan. Pada khutbah kedua bacaan takbir disunnahkan sebanyak 7 kali di awal. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved