G20 Empower Luncurkan Pedoman UMKM Perempuan Indonesia

output dari pedoman ini dapat menjadi acuan bagi negara anggota G20 lainnya untuk membuat regulasi dan program percepatan pemberdayaan perempuan

Editor: Nina Soraya
Dok/G20 EMPOWER
Chief Sustainability Officer di Asia Pulp & Paper, APP, Elim Sritaba (kiri), CEO Kumpul, Faye Wongso (kedua dari kiri), Director & Chief Digital Transformation and Enterprise Business Officer XL Axiata sekaligus Chair G20 EMPOWER Indonesia, Yessie D. Yosetya (tengah), Private Sector Coordinator for Indonesia & Timur Leste, World Bank, Alexander Laure, (kedua dari kanan), Economist of World Bank, Marie Christine Apedo Amah (kanan) pada peluncuran pedoman UMKM perempuan Indonesia, yang digelar di Jakarta, Selasa 30 Mei 2023. 

Kedua, tinjauan visual dalam bentuk tabel dan grafik mengenai partisipasi angkatan kerja perempuan pada sektor swasta di Indonesia.

Dari data yang disajikan, bisa dilihat bahwa selama dekade terakhir, partisipasi perempuan cenderung stagnan dan tetap lebih rendah bila dibandingkan dengan laki-laki.

Ketiga, mengenai tahapan selanjutnya untuk mencapai keberhasilan. Melalui pedoman ini, penyempurnaan panduan selanjutnya akan disiapkan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Baca juga: XL Axiata Terus Kembangkan Solusi SD-WAN+ untuk Pelanggan Korporat

Selain itu, pertemuan secara virtual pun akan dilakukan untuk meninjau Indikator Kinerja Utama (KPI) yang relevan, serta meninjau keterlibatan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan kebijakan.

Panduan yang telah disusun ini berfokus dari beberapa pertanyaan kunci yang diidentifikasi sebagai pertanyaan penting dalam menangani isu gender di Indonesia.

Lebih jauh, pembahasan dari setiap isu akan didasarkan pada temuan survei, laporan, tinjauan literatur, dan diskusi Bank Dunia dengan para pemangku kepentingan tentang partisipasi ekonomi perempuan, baik yang telah dilakukan maupun yang akan berlangsung ke depannya.

Chair G20 Empower Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya, mengungkapkan bahwa, pedoman yang telah disusun bersama World Bank ini menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Tidak hanya bagi pelaku UMKM perempuan, namun Indonesia secara keseluruhan.

Tujuan dari pedoman ini sendiri adalah untuk melacak apakah kita telah berada pada lintasan yang benar atau tidak.

Ke depannya, output dari pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi negara anggota G20 lainnya untuk membuat regulasi dan program percepatan pemberdayaan perempuan.

“Sesuai dengan keyakinan ini, salah satu platform belajar online untuk perempuan Indonesia yang dikembangkan XL Axiata, Sisternet.

Hingga saat ini telah membuka akses bagi lebih dari 500.000 womenpreneurs untuk memahami perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, literasi keuangan, dan pemasaran digital.

Womenpreneur binaan kami mengalami peningkatan produksi sebesar 30 persen, peningkatan omzet usaha sebesar 13 persen, dan area pemasaran yang lebih luas sebesar 75 persen.

“Tahun ini, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, perusahaan swasta lainnya, dan masyarakat sipil, kami bersiap memperluas jangkauan untuk memberdayakan 1 juta perempuan”, jelas Yessie lebih jauh.

Baca juga: Jelang Event KTT ASEAN Labuan Bajo, XL Axiata Persiapkan Jaringan 4G

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menambahkan analitik memainkan peran penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved