Khazanah Islam

Bacaan Arab dan Latin Saat Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha 1444 Hijriah

Orang yang berqurban pada hakikatnya berada pada tingkatan tertinggi di sisi Allah sebab tidak ada kedudukan yang paling tinggi melebihi ketaatan

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Cek Bacaan saat menyembelih hewan kurban pada 1444 Hijriah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menyembelih hewan kurban merupakan satu di antara amalan Sunnah saat Idul Adha.

Jika merujuk penanggalan hijriah Islam Global 10 Dzulhijjah akan jatuh pada Rabu 28 Mei 2023.

Allah SWT menjadikan orang yang menyembelih hewan termasuk orang yang bersedekah dari nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Dia bukan termasuk orang fakir yang berhak menerima shadaqah.

Orang yang berqurban pada hakikatnya berada pada tingkatan tertinggi di sisi Allah sebab tidak ada kedudukan yang paling tinggi melebihi ketaatan kepada-Nya dalam setiap perintahNya,

sekalipun dalam bentuk menyembelih puteranya sendiri.

Syarat Cara Daftar Haji Secara Manual dan Online Terbaru 2023

Oleh karena itu, dalam menyembelih hewan kurban tidak bisa dilakukan secara sembarang.

Ada bacaan dan tata cara yang harus dilakukan.

Bacaan yang disunnahkan saat menyembelih kurban adalah

بسم الله ، والله أكبر ، اللهم هذا منك ولك ، هذا عني اللهم تقبل من فلان وآل فلان

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘annii

Allahumma taqobbal min (sebutkan nama) wa aali (sebutkan nama pengkurban).

Lebaran Haji Tahun 2023 Bulan Apa ? Inilah Ketetapan Muhammadiyah untuk Hari Raya Qurban Idul Adha

“Dengan menyebut nama Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari Engkau dan untuk Engkau. Dan ini ibadah kurbanku. Ya Allah terimalah kurban ini dari… dan keluarga….”

Bacaan di atas diucapkan jika yang menyembelih adalah si pengkurban sendiri. Jika yang menyembelih orang lain atau seorang mengkurbankan orang lain, maka kata yang bercetak tebal:

– ‘annii diganti ‘an.…(sebutkan nama pengkurban)

Misal yang berkurban adalah Pak Prasetyo dan beliau menyembelih sendiri, maka doanya:

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘an Prasetyo. Allahumma taqobbal min Prasetyo wa aali Prasetyo.

Jika Pak Prasetyo menyembelihkan kurban atau mengkurbankan orang lain, misalnya Pak Slamet, maka doanya:

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘an Slamet. Allahumma taqobbal min Slamet wa aali Slamet.

Doa inilah yang dibaca oleh tukang jagal kurban atau yang mewakili sembelihan pengkurban.

Dari semua kalimat doa di atas, terbagi menjadi dua: yang wajib dibaca adalah bismillah saja. Adapun selebihnya, hukumnya sunnah.

Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

والواجب من هذا هو التسمية ، وما زاد على ذلك فهو مستحب وليس بواجب .

Dari doa di atas, yang wajib dibaca adalah bacaan basmalah. Adapun bacaan selebihnya, hukumnya dianjurkan, bukan wajib. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved