Gegara Menyebarkan Berita Hoax Menggunakan ChatGPT, Pria di China Ditangkap Polisi

Informasi palsu itu diunggah ke internet dan disebarluaskan menggunakan beberapa akun yang berbeda.

Kompas.com
ChatGPT disalahgunakan untuk menyebar berita hoax 

Melihat adanya kejanggalan dari kisah yang dibagikan Hong, pihak kepolisian langsung melakukan penelusuran dari akun yang dipakai Hong.

Waspada, Ada Aplikasi ChatGPT Palsu Berisi Malware Yang Bisa Curi Data

Setelah ditelusuri selama 10 hari, polisi menemukan lokasi Hong terdaftar di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China.

Polisi berhasil mengidentifikasi dan menggeledah rumah tersangka. Pihak berwenang juga menahan komputer yang diduga dipakai Hong untuk menyebar informasi palsu.

Menurut kepolisian, kasus yang dilakukan Hong sudah melanggar aturan “pertikaian dan memprovokasi masalah”.

Merujuk pada undang-undang yang berlaku di China, aturan tersebut dapat membuat Hong ditahan di penjara lima atau 10 tahun, tergantung level pelanggarannya.

Sampai berita ini ditulis belum ada informasi pasti mengenai hukuman yang bakal diterima oleh Hong.

Di sisi lain, ChatGPT sebenarnya tidak bisa langsung diakses menggunakan alamat IP China.

Pengguna yang ingin mengakses ChatGPT di China harus terlebih dulu menggunakan layanan atau koneksi VPN.

Popularitas ChatGPT yang semakin naik daun kerap membuat lembaga penegak hukum di China khawatir akan platform tersebut.

Regulator di China juga sudah mewanti-wanti bahwa penggunaan teknologi sintesis, seperti ChatGPT, yang tidak terkendali.

Bisa mengarah pada kegiatan kriminal, seperti penipuan dan pencemaran nama baik.

Dalam kesempatan yang berbeda, kepolisian Beijing secara khusus mengungkapkan keprihatinannya.

Serta mengimbau warga di China untuk waspada dan skeptis terkait informasi atau rumor yang dihasilkan oleh ChatGPT. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved