Kadis Kumindag Nilai PLBN Aruk belum Berikan Dampak Signifikan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan tersebut dengan tema Peningkatan Kerjasama Ekonomi Kalbar-Serawak melalui PLBN Aruk yang berdampak Kabupaten Sambas di PLBN Aruk.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kumindag Sambas.
Para peserta mengikuti kegiatan Bincang Santai Tapi Bermakna (BSTB) ke-4. Kegiatan tersebut mengusung tema Peningkatan Kerjasama Ekonomi Kalbar-Serawak melalui PLBN Aruk yang berdampak Kabupaten Sambas di PLBN Aruk, Minggu 30 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Sambas, Hermanto menjadi pemateri dalam kegiatan Bincang Santai Tapi Bermakna (BSTB) ke-4, Minggu 30 April 2023.

Kegiatan tersebut dengan tema Peningkatan Kerjasama Ekonomi Kalbar-Serawak melalui PLBN Aruk yang berdampak Kabupaten Sambas di PLBN Aruk.

Diskusi ini dihadiri langsung oleh Konsul Jenderal RI Kuching Serawak Raden Sigit Witjaksono, Kepala PLBN Aruk Purwoto, SE, Kepala Dinas Kumindag Sambas Hermanto, Everise Kuching, Dinas Parpora Sambas, Manajemen Camar Wulan Resort Temajuk, perwakilan dari Kampus Poltesa Sambas, pengusaha dari Kuching Serawak dan UMKM Sambas.

Hermanto mengatakan, kegiatan BSTB ke-4 dibahas terkait harapan presiden Jokowi untuk menjadi PLBN Aruk sebagai sentra pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Sambas. Mengingat PLBN Aruk, kata dia, tidak hanya berfungsi sebagai tempat perlintasan orang antar negara, tetapi juga menjadi tempat perlintasan barang atau ekspor-impor

"Tentunya, harapan dari presiden Jokowi sangat relevan dengan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Sambas, mulai dari sektor perkebunan, perikanan, peternakan, pertanian, hortikultura, dan sektor pariwisata, serta yang lainnya seperti sektor kerajinan tenun dan rotan, dan produk olahan makanan UMKM," ucapnya.

Baca juga: Bupati Satono Rajut Silaturahmi Bersama Penyandang Disabilitas di Sambas

Hermanto mengatakan, hadirnya PLBN Aruk belum memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sambas. Mengingat proses ekspor-impor yang dilakukan masyarakat masih dilakukan dengan cara semi tradisional atau tidak dilakukan selayaknya proses ekspor-impor yang sebenarnya.

"Dalam perkembangannya, ternyata keinginan untuk menjadikan PLBN Aruk sebagai tempat perlintasan barang ekspor-impor belum sesuai dengan ekspektasi pada saat diresmikan Presiden RI pada Tahun 2017 yang lalu," ujar Hermanto.

Saat ini progres ekspor yang terjadi masih dalam sekala kecil, imbuh dia, mekanismenya masih dalam bentuk semi tradisional. Para pelaku ekspor menurunkan barang-barang dititik nol, dan buyer dari Kuching Serawak mengambil barangnya dititik nol, tidak ada dry port baik di PLBN Aruk Indonesia ataupun Biawak Malaysia. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved