Khazanah Islam

Dalil Shalat Gerhana Matahari Hibrid Lengkap Panduan Tata Cara Pelaksanaannya sesuai Sunnah

Ada amalan Sunnah yang dianjurkan dikerjakan saat terjadinya Gerhana Matahari . Adapun amalan tersebut yakni menunaikan Sholat Gerhana Matahari . 

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
MAHMOUD ZAYYAT / AFP
Inilah panduan tata cara pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari Hibrid pada Kamis 20 April 2023 . Lengkap dengan tata cara pelaksanaanya. Selengkapnya di artikel ini . 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Yuk siap-siap Shalat Gerhana Matahari .

Pada Kamis 20 April 2023 besok, wilayah Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Hibrid .

Yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total secara bersamaan !

Dalam kajian Fiqh Islam , ada amalan Sunnah yang dianjurkan dikerjakan saat terjadinya Gerhana Matahari .

Adapun amalan tersebut yakni menunaikan Shalat Gerhana Matahari

 

Yang disebut juga Shalat Sunnah Kusuf atau Kusufiyah .

Lalu, bagaimana tata cara mengerjakan Shalat Gerhana Matahari tersebut?

Apa pula Dalil yang mendasarinya?

Nah, untuk selengkapnya simak penjelasan Khazanah Islam Tribun Pontianak Rabu 19 April 2023 berikut ini

# Dalil Shalat Gerhana Matahari

Ada beberapa Hadist yang menjadi Dalil diSunnahkannya pelaksanaan Shalat saat terjadi Gerhana .

Termasuk Gerhana Matahari Hibrid yang akan terjadi di langit Indonesia pada Kamis 20 April 2023 besok .

Berikut beberapa di antaranya:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah,'

"Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang,"

"Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari dari Aisyah r.a)

Ada pula Hadist berikut:

فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا

Artinya:

“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah”. (HR. Bukhari )

# tata cara Shalat Gerhana

Adapun tata cara Shalat Gerhana Matahari, dijelaskan dalam Hadist berikut:

أنَّ الشَّمس خَسَفَتْ عَلَى عَهْدِ رَسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَبَعَثَ مُنَادياً يُنَادِي: الصلاَةَ جَامِعَة، فَاجتَمَعُوا. وَتَقَدَّمَ فَكَبرَّ وَصلَّى أربَعَ رَكَعَاتٍ في ركعَتَين وَأربعَ سَجَدَاتٍ.

Artinya:

“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari.,"

"Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah),"

"Orang-orang kemudian berkumpul,"

"Rasulullah Nabi Muhammad SAW kemudian lalu maju dan bertakbir.,"

"Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim dari Aisyah r.a)

Meski demikian, sejumlah Ulama membolehkan Shalat Gerhana dikerjakan dengan cara 2 rakaat sebagaimana Shalat Sunnah pada umumnya.

Artinya, hanya ada 2 ruku seperti biasa sampai Salam .

Allahualam bi Showwab.

Berdasarkan Hadist di atas, maka tata cara dan urutan Shalat Gerhana Matahari adalah sebagai berikut, sebagaimana kami rangkum dari laman Majelis Ulama Indonesia atau MUI Rabu 19 April 2023 :

1. Qiyam untuk Shalat Gerhana Matahari, kemudian baca Lafaz Niat shalat gerhana Matahari berikut ini :

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

"Usholli sunnatal khusufi Syamsyi rak'ataini makuman (bagi makmum) lillah hitala'ala,"

Artinya:

"Aku Niat Shalat Sunnah Gerhana Matahari sebagai makmum karena Allah Ta'ala,"

2. Kemudian baca Taawudz dan Surat Al-Fatihah di rakaat pertama.

Kemudian itu membaca surat yang panjang dan dibaca jahar/lantang.

(Lebih sempurna bila membaca surat al-Baqarah atau yang serupa panjang ayatnya).

3. Rukuk dengan membaca tasbih.

(Lebih sempurna bila membaca tasbih dalam rukuk rakaat awal selama kira-kira jika kita membaca seratus ayat surat al-Baqarah, rakaat kedua dari setiap rukuk dan sujud kadar delapan puluh ayat, rakaat ketiga kadar tujuh puluh ayat dan keempat kadar lima puluh ayat).

4. Bangkit dari rukuk dan membaca Surat Al-Fatihah.

Setelah itu baca surat yang lebih singkat dari yang pertama dan dibaca dengan jahar/lantang.

(Paling sempurna bila membaca sekira dua ratus ayat, seperti surat Ali Imran).

5. Kemudian Rukuk kembali dengan membaca tasbih.

6. Itidal membaca doa i’tidal.

7. Sujud dengan membaca tasbih.

8. Duduk di antara dua sujud.

9. Sujud kedua dengan membaca tasbih.

10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama.

(Setelah membaca al-Fatihah ketiga, lebih sempurna membaca sekira seratus lima puluh ayat, seperti surat An-Nisa. Setelah al-Fatihah keempat, membaca sekira seratus ayat, seperti surat al-Maidah).

11. Tahiyat akhir lalu salam.

Kemudian , dengarkan Khutbah dengan tausiyah agar pada saat Gerhana jamaah banyak beristighfar, bertakbir, semakin bertakwa kepada Allah SWT, bertaubat dan bersedekah.

Demikian panduan tata cara Shalat Gerhana Matahari .

Semoga bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved