Ketika Akan Mudik Perlukah Mobil di Spooring dan Balancing? Ini Penjelasannya

Hal tersebut merupakan satu langkah persiapan yang tidak boleh terlewat sebelum berangkat mudik lebaran.

Kompas.com
Penyetelan komponen roda kendaraan untuk memastikan akurasi sumbu roda 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pekan ini adalah pekan terakhir masyarakat yang akan mudik lebaran berangkat ke kampung halaman.

Tentu segala sesuatu dan persiapan mesti dimatangkan, sehingga ketika menempuh perjalanan tidak menemukan kendala yang merepotkan.

Satu diantaranya adalah memastikan kondisi ban dan kaki-kaki mobil.

Hal tersebut merupakan satu langkah persiapan yang tidak boleh terlewat sebelum berangkat mudik lebaran.

Topik perawatan ban mobil jelang mudik lebaran juga sering diperbincangkan.

Headline: Polda Kalbar Siagakan 1.432 Personel Amankan Arus Mudik

Biasanya, pemudik mempertanyakan perihal sejauh mana ban mobil harus dipersiapkan.

Apakah ban mobil cukup diisi nitrogen saja hingga penuh dan tekanannya sesuai.

Atau perlu dilakukan perawatan lain seperti spooring dan balancing?

Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani, menjelaskan.

Spooring dan balancing itu tidak mutlak wajib dilakukan sebelum mudik karena kedua servis itu terbilang situasional.

“Spooring dan balancing cukup dilakukan sekali tiap 10.000 kilometer sampai 20.000 kilometer,” ujarnya pada Kamis 13 April 2023.

“Kalau masih belum mencapai jarak itu, enggak wajib dilakukan,” katanya.

Dia menjelaskan, satu hal yang nampaknya baik untuk dilakukan sebelum mudik lebaran adalah rotasi ban mobil, alias mengubah dan menukar posisi ban.

Menurut dia, keausan atau kebotakan ban mobil tidak bisa diprediksi.

Dampak Buruknya Jika Tetap Nekat Merokok Saat Mengemudi Mobil

Boleh jadi, keempat ban memiliki tingkat kebotakan yang berbeda, Ini adalah satu hal yang harus dihindari saat perjalanan mudik.

Mengetahui ban butuh rotasi atau tidak sangat mudah, cukup perhatikan kondisi kembangan pada keempat ban.

“Kalau ternyata ban di bagian depan nampak lebih tipis daripada ban bagian belakang, sebaiknya rotasi saja,” terang Juni.

Ban dengan tingkat kebotakan yang paling sedikit harus ada di posisi depan karena alasan keselamatan.

Kemudi dan kontrol mobil sepenuhnya ada di bagian depan, oleh karena itu ban yang masih tebal dengan cengeraman yang masih bagus harus diletakkan di depan.

Terkait rotasi ban, perawatan ini sebetulnya bisa dilakukan di rumah secara mandiri. Langkahnya cukup mudah dan tidak rumit.

Fisa Rizqiano, Deputy Head of OE Sales PT Bridgestone Tire Indonesia, mengajarkan rumus mudah melakukan rotasi ban di rumah, yakni dengan metode cross to drive alias menyilang.

“Untuk gampangnya, ban kanan belakang ditukar dengan ban kiri depan. Begitu pula sebaliknya, ban kiri belakang ditukar dengan ban kanan depan. Ini yang dimaksud cross to drive,” kata Fisa.

Manfaat dari melakukan rotasi untuk bagian roda cukup besar.

Dengan cara ini, tumpuan ban akan lebih merata dan bisa memperlambat terjadinya keausan ban. Jadinya, mudik akan jauh lebih aman. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved