Disperindagnaker Mempawah Gencarkan Operasi Pasar di 9 Kecamatan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Kabupaten Mempawah, Johana Sari Margiani, mengatakan, pada momen bulan puasa Ramadan 1444 Hijriah Tahun 2023 ini, pihaknya turut menggencarkan kegiatan operasi pasar.

Johana mengatakan, kegiatan operasi pasar tersebut dilaksanakan Disperindagnaker bersamaan dengan kegiatan Monitoring Ramadan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah.

"Kalau operasi pasar sudah kita laksanakan dan sudah berlangsung. Jadwalnya menyesuaikan dengan kegiatan monitoring Ramadan. Jadi sekaligus ada operasi pasar tiap-tiap pelaksanaan monitoring Ramadan yang dilaksanakan oleh Pemkab Mempawah," ujar Johana saat dikonfirmasi TribunPontianak.co.id, Selasa 28 Maret 2023.

Johana mengatakan, operasi pasar yang dilaksanakan semata-mata turut hadirnya Pemkab Mempawah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi daerah pada bulan suci Ramadan dan menjelang hari raya idul Fitri.

"Operasi pasar yang kita laksanakan ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat membeli bahan pokok dengan harga murah. Apalagi ini di bulan suci Ramadan tentunya banyak kebutuhan masyarakat, dan harapan kita masyarakat benar-benar bisa terbantu," ujarnya.

• Ajang Silaturahmi Bareng Masyarakat, Pemkab Mempawah Gencarkan Monitoring Ramadan

• Disperindag ESDM Kalbar Gelar Operasi Pasar di Kota Singkawang Hari Ini

Johana mengatakan, sudah ada Kecamatan yang disasar pelaksanaan operasi pasar, seperti Kecamatan Sadaniang, Kecamatan Anjongan, dan Kecamatan Jongkat.

"Insyaallah hari ini akan dilaksanakan di Kecamatan Segedong. Operasi pasar ini akan dilaksanakan di 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah, tentunya menyesuaikan jadwal monitoring Ramadan Pemkab Mempawah," terang Johana.

Dalam operasi pasar jelas Johana, ada beberapa jenis barang yang dijual dalam satu paket dengan harga Rp 197 ribu rupiah setelah mendapat subsidi Rp 30 ribu dari Pemkab Mempawah.

"Jadi ada enam jenis barang yang yakni beras 5kg, gula pasir 2kg, minyak goreng 2pcs, susu 2 kaleng, tepung terigu 2 kg, dan sirup Marjan 2 botol," katanya.

"Untuk enam jenis barang tersebut sebenarnya harga pasarannya Rp 227 ribu rupiah, namun setelah mendapat subsidi sebesar Rp 30 ribu dari Pemkab Mempawah, jadi total harganya hanya Rp 197 ribu rupiah," jelas Johana Sari Margiani.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini