Doa Katolik

Renungan Harian Katolik Lengkap Bacaan Injil Hari Ini Sabtu 18 Maret 2023

Tema bacaan dan renungan Katolik hari ini, adalah: “Penilaian Tuhan.” Renungan masa prapaskah Hari Minggu Prapaskah 3 merujuk pada bacaan liturgi.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Renungan harian katolik hari ini lengkap bacaan injil hari ini, Sabtu 18 Maret 2023. Tema bacaan dan renungan Katolik hari ini, adalah: “Penilaian Tuhan.” 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini renungan harian katolik hari ini lengkap bacaan injil hari ini, Sabtu 18 Maret 2023.

Tema bacaan dan renungan Katolik hari ini, adalah: “Penilaian Tuhan.”

Renungan masa prapaskah Hari Minggu Prapaskah 3 merujuk pada bacaan liturgi katolik hari ini.

Diantaranya bacaan pertama Hosea 6:1-6.

Mazmur Tanggapan Mzm. 51:3-4.18-19.20-21ab.

Renungan Harian Katolik Lengkap Bacaan Injil Hari Ini Jumat 17 Maret 2023

Lalu bacaan injil hari ini Lukas 18:9-14 dan bacaan Biarawan Ibr. 6:9-20.

Berikut bacaan renungan harian katolik disadur dari resi.dehonian.or.id, Jumat 17 Maret 2023.

Oleh: Romo Yohanes Sigit Winarno SCJ

Felix, bukan nama sebenarnya, adalah seorang mahasiswa berasal dari keluarga berada dan orangtuanya masuk dalam kelompok orang kaya.

Dalam pergaulan di kampus, Felix dikenal sombong.

Ia sering membanggakan apa yang dimiliki, ke kampus naik mobil sport.

Berpenampilan mewah dengan pakaian dibeli dari luar negeri, pamer foto liburan ke Eropa dan ditunjukkan pada para sahabatnya.

Bahkan ia membatasi diri tidak mau berteman dengan teman yang lebih sederhana.

Dia anggap mereka tidak satu level dengannya dan dalam posisi lebih rendah.

Perumpamaan Yesus dalam Injil hari ini menceritakan tentang dua orang yang berdoa di bait Allah, yaitu orang Farisi dan pemungut cukai.

Orang Farisi dan pemungut cukai adalah 2 orang dari kelompok yang sangat berbeda, seperti bumi dan langit.

Orang Farisi adalah orang yang sangat dihormati masyarakat Yahudi pada waktu itu, mereka dianggap sebagai orang yang sangat saleh dan taat menjalankan kewajiban agama dengan sangat ketat.

Sebaliknya, pemungut cukai adalah orang yang sangat dibenci oleh masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai kaki tangan pemerintah Romawi yang berkhianat memeras bangsanya sendiri.

Pemugut cukai dikategorikan sebagai orang yang sangat berdosa dan tidak layak untuk beribadah di bait Allah.

Bukan hal yang mengejutkan, ketika Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini, digambarkan orang Farisi menilai dirinya begitu rohani dibandingkan dengan pemungut cukai yang begitu berdosa.

“Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezina dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.”

Sedangkan pemungut cukai itu berdiri jauh, bahkan tidak berani menengadah ke langit sambil berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”

Bapak, ibu sauadara-saudari, teman-teman muda dan para sahabat resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Manusia bisa saja menilai dirinya begitu tinggi karena status dan posisi yang dimiliki, namun Allah memiliki penilaian berbeda.

Tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Allah, siapa pun dia, apa pun posisinya dan berapa pun tinggi jabatannya.

Di hadapan Allah semua orang sama, yaitu orang yang berdosa, dan perlu bertobat.

Orang yang menilai dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain akan direndahkan oleh Allah, tetapi orang yang merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui dosanya, dialah yang akhirnya ditinggikan oleh-Nya.

Mari, terus belajar menjadi rendah hati dan bertobat tanpa henti-henti. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Doa Katolik Hari Ini Jumat 17 Maret 2023 Lengkap Renungan Pagi Katolik Hari Ini

(*)

[Cek Berita dan informasi seputar Katolik klik di Sini]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved