Gemawan Mempawah Inisiasi Tanam Mangrove Metode SELONGSONG di Pesisir Pantai Sungai Bakau Kecil
"Menariknya metode penanaman kali ini adalah menggunakan bambu yang ditanam lalu bibit di masukkan dalam bambu tersebut, sedangkan bibit yang kami gun
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Lembaga Gemawan Mempawah menggelar penanaman Mangrove untuk menjaga kawasan pesisir atau yang diberi nama Aksi Jaga Pesisir (SIGAP) di wilayah pesisir Kabupaten Mempawah, tepatnya di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Agenda tersebut diikuti oleh Tim Gemawan, Tim UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kabupaten Mempawah, Pemuda setempat, dan Masyarakat Setempat.
Adapun metode penanaman mangrove yang dilakukan kali ini yakni dengan menggunakan metodelogi SELONGSONG.
Koordinator GEMAWAN Mempawah, Lani Ardiansyah menjelaskan bahwa metodelogi SELONGSONG ini merupakan hasil diskusi dengan masyarakat setempat terkait penanganan abrasi di wilayah pesisir Desa Sungai Bakau Kecil.
"Menariknya metode penanaman kali ini adalah menggunakan bambu yang ditanam lalu bibit di masukkan dalam bambu tersebut, sedangkan bibit yang kami gunakan itu adalah buahnya," tutur Lani, Jumat 3 Maret 2023.
• DPC IWAPI Mempawah Laksanakan Acara Peringatan HUT ke-48 IWAPI
Lani yang kerap disapa Ucup mengatakan, dalam aksinya ini mengajak banyak pihak untuk ikut melestarikan mangrove di wilayah pesisir pantai.
“Upaya ikut mengonservasi mangrove ini berangkat dari anggapan yang muncul, bahwa harus banyak pihak yang bisa ikut memberikan andil terhadap berkurangnya luasan bakau di kawasan pesisir pantai,” terang Ucup.
"Cara melakukan pemulihan adalah dengan menanam kembali areal-areal mangrove yang mengalami kerusakan seperti yang terlihat di kawasan pesisir Desa Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah," jelasnya lagi.
Ucup menuturkan, manfaat yang sangat terasa ketika dilakukan rehabiliitasi kawasan mangrove yang mengalami kerusakan adalah menahan laju abrasi yang mengancam sewaktu-waktu akan merambat ke area permukiman-permukiman penduduk, namun sekarang tidak lagi.
"Manfaat lainnya, tempat hidup biota yang bersarang di sekitar mangrove semakin banyak sehingga nelayan tidak terlalu jauh melaut," ujarnya.
Ucup juga turut menjelaskan tata cara penanaman mangrove dengan metode Selongsong tersebut, yakni:
1. Potong bambu menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 1,5 meter.
2. Potong bambu yang panjang 1,5 menjadi 4 bagian sisi setengah bambu tersebut.
3. Lubangkan bagian dalam dan luar bambu yang sudah dipotong.
4. Bambu ditanam sejauh 50 cm dengan posisi berdiri.
5. Masukkan tanah didalam bambu yang sudah dilubangkan.
6. Masukkan bibit didalam bambu yang sudah dilubangkan dan berisi tanah.
7. Ikat tepian bambu yang sudah di tanam berisi bibit menggunakan tali.
"Harapannya penanaman mangrove yang menggunakan metode baru ini berhasil," tutup Ucup. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Astra Motor Kalbar Dukung Pelestarian Lingkungan dengan Tanam Mangrove di Mempawah |
![]() |
---|
Pimpin Pengajian Al-Hidayah Kalbar, Bebby Nailufa Gaungkan Program Berantas Buta Aksara Al-Quran |
![]() |
---|
Banjir di Kota Pontianak, Wakil Ketua DPRD Pontianak: Normalisasi Parit Kecil Belum Merata |
![]() |
---|
BPS Catat Hunian Hotel Berbintang di Kalbar Turun per Juni 2025 |
![]() |
---|
Kepala BNPB RI Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar: Gunakan Operasi Darat dan Udara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.