MotoGP

Yamaha Garap Mesin V4, Lin Jarvis Beri Jawaban Motor MotoGP Fabio Quartararo

Yamaha dirumorkan bakal menggarap mesin V4 untuk kejuaraan dunia MotoGP. Rumor tersebut semakin berhembus semenjak Yamaha menandatangani kontrak.

PAUL CROCK / AFP
Pembalap Monster Energy Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo mengendarai motornya saat sesi latihan keempat MotoGP di Phillip Island pada 15 Oktober 2022, menjelang Grand Prix MotoGP Australia. Yamaha dirumorkan bakal menggarap mesin V4 untuk kejuaraan dunia MotoGP. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Yamaha MotoGP dirumorkan bakal menggarap mesin V4 untuk kejuaraan dunia MotoGP.

Rumor tersebut semakin berhembus semenjak Yamaha menandatangani kontrak dengan perusahaan Marmotors of Ing. Luca Marmorini.

Kontrak yang ditandatangan setahun lalu untuk membuat mesin YZR-M1 milik Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli kembali kompetitif secepat mungkin.

Spekulasi terus bermunculan di Yamaha menggarap konsep mesin V4 untuk 2024.

Setelah penarikan Suzuki, Yamaha adalah satu-satunya pabrikan yang menggunakan mesin 1000cc segaris di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Wallpaper MotoGP! Download Gratis Gambar MotoGP Cocok di Layar HP dan Laptop

Karena Ing Marmorini telah terlibat dengan V-engine di Formula 1 sepanjang hidupnya.

Namun Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing, percaya bahwa perubahan konsep sebelum musim 2027 tidak mungkin dilakukan.

"Saya tidak bisa membayangkan itu," kata Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis disadur dari speedweek.com, Senin 27 Februari 2023.

Menurutnya, merupakan tugas besar untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi mesin V4 1000cc untuk Kejuaraan Dunia MotoGP dari awal.

Jika merencanakan peraturan baru untuk lima tahun dari 2027 hingga 2031, mungkin masuk akal.

Yamaha belum memutuskan arah mana yang akan dituju karena regulasi teknisnya belum fix.

Itu harus diputuskan pada 2023, setelah itu mereka punya waktu empat tahun untuk mengembangkannya.

“Kemudian, dengan teknologi baru, kami memiliki kesempatan yang sama untuk mesin baru MotoGP seperti pabrikan lainnya,” tuturnya.

Yamaha tidak ingin terburu-buru dan karena itu tidak akan membatalkan konsep untuk tahun 2024.

Selain itu juga karena mesin sport (R6 dengan 600cc dan R1 dengan 1000cc) akan menjual mesin segaris.

Hal ini akan menjadi keputusan yang sangat berani dan jauh jangkauannya jika melakukan rekayasa ulang sekarang.

Lebih masuk akal untuk melanjutkan dengan desain mesin yang kami diketahui luar dalam.

"Kami yakin bahwa kami masih akan menemukan kapasitas pengembangan yang besar dengan Inline-Four kami,” jelasnya.

Saat ini Suzuki sudah tidak ada dan Yamaha adalah satu-satunya pabrik dengan mesin in-line.

Ini membuat Yamaha memiliki keuntungan.

Suzuki memenangkan dua dari tiga balapan terakhir dengan GSX-RR 2022 berkat Alex Rins.

Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, dua dari tiga kejuaraan dunia pebalap telah dimenangkan dengan mesin segaris pada 2020 oleh Joan Mir (Suzuki), pada 2021 oleh Fabio Quartararo (Yamaha).

"Jadi Anda tidak bisa mengatakan bahwa mesin in-line tidak kompetitif, bahwa kami kalah," kata Lin Jarvis.

Tersisa 5 Tim, Cek Jadwal Peluncuran Tim MotoGP 2023 dan Jadwal MotoGP 2023

(*)

[Cek berita dan artikel MotoGP klik di sini]

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved