Wabup Sintang Dorong Desa Berlomba-Lomba Capai Desa ODF

Melki juga mendorong kades segera menyampaikan usulan prioritas secara khusus arahkan ke bidang pendidikan. Apa saja yang mau diusulkan katanya, disku

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM SINTANG
Wakil Bupati Sintang, Melkianus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Melkianus mendorong semua desa di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, untuk deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

“Saya juga berpesan agar desa di Kabupaten Sintang berlomba-lomba untuk bisa melakukan ODF. Di Kecamatan Sungai Tebelian ini masih ada 13 desa yang belum ODF. Saya harap tahun ini 13 desa itu selesai. Total ada 26 desa di Sungai Tebelian. Saya berharap tidak muncul lagi kasus stunting di Sungai Tebelian. Karena Kabupaten Sintang sudah berhasil menurunkan stunting menjadi 18 persen. Itu berkat kerjasama semua pihak, dalam bekerja menurunkan stunting dan inflasi,” kata Melkianus belum lama ini.

Melki juga mendorong kades segera menyampaikan usulan prioritas secara khusus arahkan ke bidang pendidikan. Apa saja yang mau diusulkan katanya, diskusikan dengan jajaran Dinas Pendidikan. Selain itu, usulan juga hendaknya merata, jangan numpuk di satu tempat saja.

Calender of Event Kalbar 2023: Ada 3 Event Berskala Besar di Kabupaten Sintang

“Pemerintah pusat mengancam, kalau Sintang tidak mampu mengalokasikan APBD 2023 ke bidang pendidikan mencapai 147 miliar, maka dana transfer akan ditahan mereka. Oleh karena itu, saya mau mengingatkan kades, jangan marah kalau anggota DPRD Kabupaten Sintang menggeser anggaran ke bidang pendidikan. Padahal sebenarnya kita masih perlu pembangunan jalan dan jembatan. Namun apa mau dikata, kita diatur oleh pemerintah pusat," ungkap Melki.

Selain itu, Melki juga meminta kades bisa bekerjasama dengan BPD. Jangan sampai terjadi tidak harmonis antara kades dan BPD. Sulit bekerja dan membangun desa kalau kades dan BPD tidak kompak.

“ADD besar, tapi punya masyarakat. Kami juga sama di kabupaten. Kita sama-sama saling mengingatkanlah. Kalau tidak tahu, Tanya ke Pemdes. Untuk para investor, terima kasih sudah bantu Pemkab Sintang melalui CSR. Yang tidak mampu kami laksanakan, mohon dibantu melalui CSR. Kalau ada masalah, diskusi dulu. Jangan langsung demo. Hadirnya perusahaan juga membantu kita. Kalau mereka tutup, kita juga rugi," ungkap Melkianus. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved