Liga 1
Persik Kediri Melayangkan Protes Atas Kinerja Wasit dan Panpel Usai Kalah 1-2 Atas PSS Sleman
Beberapa keputusan wasit Gedion F Dapaherang dianggap terlihat jelas merugikan Persik Kediri, dan sangat berpengaruh selama jalannya pertandingan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali klub Liga 1 melayangkan protes atas kinerja kepemimpinan wasit kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam sebuah pertandingan.
Sebelumnya ada Madura United yang juga mengirim nota protes ke PSSI usai kalah dari Persis Solo pada Senin 6 Februari 2023.
Terbaru manajemen Persik Kediri secara resmi melaporkan kepemimpinan wasit Gedion F Dapaherang kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Wasit tersebut memimpin jalannya laga Persik Kediri melawan PSS Sleman pada pekan ke-23 Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta pada Kamis 9 Februari 2023.
Beberapa keputusan wasit Gedion F Dapaherang dianggap terlihat jelas merugikan Persik Kediri, dan sangat berpengaruh selama jalannya pertandingan.
Baca juga: Deretan Pemain Persis Solo Yang Alami Cedera, Teranyar Sang Kiper Muhammad Riyandi Absen 8 Bulan
Adapun yang sangat mencolok terlihat di menit 72 babak kedua.
Saat itu, wasit Gideon memberikan hukuman penalty terhadap Persik Kediri karena menganggap Aqil Munawar melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Sementara di tayangan ulang terlihat jelas tidak ada kontak dari Aqil Munawar kepada pemain lawan.
Kejadian kedua yang juga sangat merugikan tim Persik Kediri terjadi di menit 90+3 babak kedua.
Saat itu pemain Persik Kediri Rendy Juliansyah terjatuh di kotak penalty karena adanya tarikan dari pemain PSS Sleman.
Ironisnya kejadian ini terjadi tepat di depan wasit tambahan Musthofa Umarella dan wasit Gideon mengabaikan kejadian tersebut.
Selain kepemimpinan wasit, manajemen Persik Kediri juga memprotes Ketua Panpel PSS Sleman.
Ketua Panpel PSS Sleman itu dinilai melakukan tindakan reaktif dan memprovokasi tim Persik Kediri usai pertandingan berakhir.
Tindakan Ketua Panpel PSS Sleman itu justru memicu dan mengintimidasi official tim Persik Kediri saat berdiskusi dengan wasit cadangan.
Persik Kediri menilai itu sangat disayangkan dan tidak mencerminkan semangat fair play.
Protes keras itu pasti ada dasarnya, sebab Persik kediri selalu menjunjung tinggi prinsip fair play.
Baca juga: Cerita Managemen Dewa United Yang Berhasil Memulangkan Egy Maulana Vikri Dari Liga Eropa
Peristiwa yang dilakukan LOC PSS Sleman benar - benar diluar kaidah.
Dari mulai tidak adanya penerangan saat OT pada Rabu 8 Februari 2023.
Hingga upaya intimidasi LOC PSS usai pertandingan berakhir menunjukan bahwa Persik Kediri benar - benar dirugikan.
Tidak hanya LOC, pengawas pertandingan juga tidak dalam posisi menjalankan tugasnya, dengan melakukan pembiaran terjadi.
Apalagi ditambah dengan tindakan wasit pertandingan.
"Semua bisa melihat siaran ulangnya, benar tidak apa yang dilakukan wasit?" katanya.
"Jadi, protes keras yang dilayangkan oleh Persik Kediri ke LIB dua hari lalu, juga protes resmi atas kinerja pengawas pertandingan itu seharusnya ditindaklanjuti dengan LIB," ungkap dia
"Kemarin kita kembali melakukan Nota Protes. PSSI dan LIB tidak bisa lepas tangan atas kinerja perangkat pertandingan dan tindakan LOC Panpel PSS Sleman," tulis rilis Persik Kediri.
Dalam laga itu, Persik Kediri kalah 1-2 dari PSS Sleman. (*)
RESMI Daftar Pemain Malut United Usai Perombakan Besar Jelang SUPER League |
![]() |
---|
SKUAD Anyar Malut United Hadapi Liga 1 Musim 2025 Lini Depan Kie Raha Ngeri |
![]() |
---|
PERTANDINGAN Liga 1 2025 Bergulir Bali United Terus Matangkan Lini Serang |
![]() |
---|
DAFTAR Nama Markas Peserta Tim Super League 2025 PSBS Biak Tunjuk Stadion di Yogyakarta |
![]() |
---|
JADWAL Kick Off SUPER League 2025 Laga Pembuka Borneo FC vs Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.